Normalisasi Ciberes Rp 3,9 M tapi Tetap Banjir

Normalisasi Ciberes Rp 3,9 M tapi Tetap Banjir

CIREBON - Proyek lanjutan normalisasi Sungai Ciberes di Kecamatan Waled segera digelar setelah pemenang proyek dengan sumber dana dari APBN sudah ditentukan. Ya, PT Muara Jati nantinya akan melanjutkan proyek normalisasi Ciberes yang pada tahap pertama lalu, sudah digelar dan telah selesai. “Ini proyek lanjutan, pemenang tendernya beda dengan yang kemarin. Nilai anggarannya sekitar 3,9 miliar. Ini untuk mengatasi persoalan banjir yang terjadi di Kecamatan Waled,” ujar Staf PPK BBWS CC, Bastian saat ditemui Radar di GOR Desa Ciuyah, Kecamatan Waled, Jumat (27/4). Menurut Bastian, dalam pengerjaan proyek lanjutan tersebut, pemenang tender ditargetkan bisa menyelesaikan pengerjaan normalisasi Sungai Ciberes dengan panjang sekitar 1,3 KM dan memasang batu di atas tanggul Sungai Ciberes di Desa Ciuyah, dengan panjang sekitar 800 meter. “Jadi, kalau fokusnya akan ada dua pekerjaan. Satu pekerjaan pasangan batu di atas tanggul di Desa Ciuyah, satunya lagi normalisasi atau pengerukan sungai yang akan dilakukan dari Jembatan Desa Mekarsari sampai Jembatan Desa Cikulak Kidul,” imbuhnya. Selain itu, menurut Bastian, ada permintaan dari para kuwu yang menghendaki agar normalisasi tersebut difokuskan untuk melebarkan Sungai Ciberes seperti dulu. “Nanti untuk lebar sungai bagian bawah itu sekitar 10 meter dan bagian atas sekitar 20 meter. Jadi, ini diharapkan bisa mengatasi persoalan meluapnya Sungai Ciberes selama ini,” bebernya. Ia pun menolak jika normalisasi yang dilakukan pada tahap pertama gagal, meskipun wilayah kecamatan dilanda banjir besar kembali. Menurut Bastian, banjir yang terjadi kemarin, lebih karena faktor cuaca ekstrem. Adanya penolakan pemasangan batu tanggul oleh warga dan proyek normalisasi yang belum selesai. “Kemarin kan kita belum selesai normalisasinya. Selain itu, kemarin banjir juga hampir merata karena faktor cuaca ekstrem. Selain itu, ada penolakan pemasangan tanggul pasangan batu, tapi sekarang mudah-mudahan lancar. Kita juga sudah lakukan sosialisasi dan minta kepada para kuwu agar memberikan pemahaman kepada masyarakat,” jelasnya. Sementara itu, Uman Jayus Nurdin, kuwu Mekarsari saat ditemui Radar usai kegiatan sosialisasi mengatakan jika pihaknya mengaku kurang puas dengan hasil normalisasi pada tahap pertama lalu. Menurutnya, ketidakpuasan tersebut dikarenakan apa yang dilakukan tidak berarti dan wilayah sekitar tetap banjir. “Selain itu, kemarin juga tidak ada koordinasi antara kuwu dan pelaksana proyek. Kita dilangkahi dan tidak ada koordinasi, sehingga apa yang ditargetkan tidak tercapai. Jujur dengan hasil tahap pertama kita tidak puas,” ungkapnya. Sementara itu, Caswadi, kuwu Desa Ciuyah mengatakan, jika pihaknya akan memberikan pemahaman kepada warga agar pelaksanaan normalisasi tersebut tepat sasaran dan bermanfaat untuk warga. “Oleh karena itu, kami harap pelaksanaan normalisasi kali ini bisa berjalan baik,” pungkasnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: