Jabar – Gyeongsangbuk-Do Tandatangani LoI Sister Province

Jabar – Gyeongsangbuk-Do Tandatangani LoI Sister Province

BANDUNG-Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan, resmi menjalin kerjasama Sister Province. Hal itu dibuktikan dengan telah ditandatanganinya perjanjian Letter of Intent dari kedua belah pihak. Penandatanganan LoI dilakukan langsung oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dengan Gubernur Gyeongsangbuk-Di Kim Kwan Yong di Gedung Pakuan Bandung, Minggu (06/05) malam. “Baru saja kita menandatangani Letter of Intent, sebuah niat baik bersama-sama untuk membangun kerjasama yang lebih luas yang dipayungi oleh Sister Province. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita sudah bisa tanda tangani memorandum of understanding (MoU)-nya,” kata Gubernur Aher. Aher mengatakan, pembentukan Sister Province sangat penting karena akan memayungi kerjasama kedua daerah yang saling melindungi dan menguntungkan. “Tentu kerjasama tanpa Sister Province juga bisa tapi dengan Sister Province itu ada payung besar kedua daerah dan saling melindungi dan menguntungkan,” katanya. Fokus kerjasama pada LoI tersebut diantaranya bidang pendidikan meliputi pengembangan SDM pada ilmu pengetahuan dan teknologi, olahraga, kepemudaan serta peningkatan kapasitas dan manajemen pemerintahan. Kemudian kerjasama dalam perdagangan dan investasi melaui bussines matcing dalam menciptakan koneksi dagang antar kedua daerah serta pengembangan pasar terhadap produk potensial ke Korea Selatan. Bidang pariwisata, meliputi promosi wisata dua arah dengan melibatkan kerjasama antar agen perjalanan wisata kedua daerah. Terakhir, bidang kebudayaan yaitu melalui penyelenggaraan kolaborasi event budaya kedua daerah. “Mudah-mudahan kerjasama ini memberi manfaat bagi masyarakat luas kedua daerah yang berujung peningkatan hubungan bilateral Indonesia dan Korea Selatan,” harap Aher. Seperti diketahui, hubungan persahabatan antara Jabar dan Gyeongsangbuk-Do diawali dengan pembentukan kerjasama antara KONI Jabar dengan Gyeongbuk Sport Committee di bidang olahraga tahun 2010 lalu. Salah satu kegiatannya yaitu pelatihan dan pembinaan atlet Jabar. Hingga akhirnya Jabar meraih prestasi gemilang pada PON XIX tahun 2016 lalu. Namun menurut Aher, kali ini kerjasama akan ditingkatkan pada pelatihan atlet Jabar untuk usia dini, tidak mencetak atlet yang sudah hampir jadi. “Tadi juga ada pembicaraan kan selama ini kerjasama olahraga para atlet yang sudah jadi, kata dia itu bagus tapi lebih bagus lagi kerjasama itu melatih atlet sejak SD karena agar punya prestasi mendunia harus dimulai sejak dini seperti yang mereka lakukan sehingga banyak berbicara di kejuaraan dunia dan itu akan kita lakukan,” terang Aher. Sementara itu Gubernur Gyeongsangbuk-Do, Kim Kwan Yong mengungkapkan, Indonesia sebagai negara tropis memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan khususnya di Jabar. Ia bercerita, dulu Korea Selatan merupakan negara miskin namun berkat peran besar pemimpinnya mampu menjadikan negara ginseng tersebut menjadi sangat maju. Menurutnya, sosok Gubernur Aher telah mampu membawa Jabar menjadi provinsi termaju di Indonesia. “Saya sangat senang bertemu dengan Aher, Ia teman baik saya. Indonesia adalah negara besar di daerah tropis potensinya luar biasa untuk bisa berkembang. Korsel dulu miskin tapi bisa bangkit karena peran pemimpin. Aher juga harus bangkit untuk Indonesia,” ujarnya. Gubernur Kim juga sempat menyinggung kerjasama di bidang pertanian. “Kita ingin tahu bagaimana pengelolaan pertanian di Jabar bisa sangat maju, saya rasa bagus kalau kerjasama juga di bidang pertanian,” katanya. Kim Kwang Yong bersama delegasi telah datang ke Jabar sejak Sabtu (05/05/2018) kemarin. Rencananya mereka akan berada di Bandung hingga hari Selasa, karena di hari itu Gubernur Kim Kwang Yong akan menerima gelar kehormatan Doctor Honoris Causa dari Universitas Pendidikan Indonesia. Kunjungan terebut merupakan kunjungan balasan setelah pada akhir April lalu Gubernur Aher mengunjungi Gyeongsangbuk-Do untuk penjajakan kerjasama. “Terima kasih sambutan hangatnya, saya baru kali ini bawa istri, biasanya kunjungan kerja ke luar negeri tidak pernah dibawa. Kita harus saling mengunjungi untuk kemajuan bersama,” kata Kim. (rls/wb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: