Menyikapi Libur Panjang Lebaran, Menikmati Kue Leisure Economy

Menyikapi Libur Panjang Lebaran, Menikmati Kue Leisure Economy

Libur Lebaran tahun ini lebih panjang dari biasanya. Meski sempat jadi kontroversi dan adanya kekhawatiran produktivitas yang menurun, namun untuk daerah bakal jadi keuntungan tersendiri. Leisure economy diprediksi bakal bertumbuh. Perputaran uang pun akan pindah dari kota-kota besar ke kota yang menjadi tujuan mudik. MENGADAPTASI salah satu tulisan dari Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Candra Fajri Ananda, istilah leisure economy dapat dijelaskan. Bahwa telah terjadi pergeseran pola konsumsi dari yang semula didikotomi konsumsi barang (goods-based; misalnya sandang, pangan, papan) berubah menjadi experience-based consumption (pengalaman). Meski secara kuantitatif tidak ada data yang relevan, namun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya konsumsi pertumbuhan restoran dan hotel sebesar 5,87 persen. Lebih tinggi dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang berada di angka 4,93 persen. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Cirebon, Abdul Madjid Ikram mengakui, tambahan libur turut mendatangkan dampak baik bagi perekonomian Cirebon. Tetapi, itu juga disertai aspek negatifnya. Dampak terbesar tentunyanya libur panjang ini berpengaruh pada sektor pariwisata, kuliner, dan pengusaha oleh-oleh. Dalam libur panjang yang hampir dua pekan tersebut, merupakan kesempatan bagi para pelaku usaha untuk dapat menggaet wisatawan. Namun, pihaknya juga menghimbau agar para pelaku usaha khususnya sektor pariwisata, kuliner, dan oleh-oleh agar tidak menaikkan harga dan menjaga harga tetap stabil. \"Kalau harga dinaikkan, wisatawan akan merasa tidak nyaman,\" ujar Madjid, kepada Radar Cirebon. Selain itu, transaksi ekonomi lainnya dikhawatirkan menurun khususnya yang terjadi di pasar. Hal ini dikarenakan dalam waktu libur panjang, warga Cirebon akan berpergian dan tak tinggal di Kota Cirebon. Aspek konsumsi ini bakal menurun, dan transaksi menurun. \"Oleh sebab itu, kami mengimbau kepada pedagang agar tak menaikkan harga, karena nantinya tak akan ada yang beli,\" tuturnya. BI juga akan memastikan jumlah uang terutama yang ada di ATM selama satu setengah pekan aman. Yakni satu pekan sebelum dan sesudah lebaran. Sehingga tak terjadi permasalahan ATM. Meski BI telah mendorong masyarakat untuk transaksi nontunai, namun tetap akan disediakan jumlah uang selama libur lebaran di ATM. Selain itu juga akan membuka penukaran uang di rest area KM 167 untuk membantu masyarakat yang mudik. Di tempat terpisah, Kepala BPS Kota Cirebon, Imron Budianto menambahkan, liburan Lebaran yang lebih panjang adalah kesempatan para pelaku kuliner mendapatkan keuntungan. Dua sektor pariwisata dan kuliner tentu akan mendapat keuntungan dalam libur Lebaran kali ini. Namun perlu diingat untuk tetap menjaga harga agar nilai tambah menguntungkan. \"Tetap jaga harga, jangan sampai nilai tambah berkurang, hal ini tentu harus disadari bersama oleh pelaku kuliner,\" ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: