Kabar Palsu TKA dengan Video Lawas
TEKANAN terhadap pemerintah terkait maraknya tenaga kerja asing tak hanya datang dari berbagai serikat pekerja. Kabar palsu turut memperkeruh polemik masuknya tenaga kerja dari luar negeri, khususnya Tiongkok. Contohnya, hoax yang memanfaatkan video penggerebekan rumah jaringan penipuan siber yang melibatkan WNA asal Tiongkok pada 2013. Akun Facebook Almuzzamil Yusuf menyebarkan video kejadian lawas di Jakarta Utara dengan keterangan yang keliru. “Rumah pribadi di Jakarta Utara jadi persembunyian TKA Ilegal. Ada berapa lagi rumah persembunyian ilegal seperti ini?!” tulis Almuzzamil. Unggahan itu, rupanya, dibuat dengan tujuan menghasut. Banyak netizen yang berkomentar miring terkait video yang diunggah Almuzzamil Yusuf. Misalnya, komentar dari akun Facebook Arif Ariyanto. Dia menyindir pemerintah yang seharusnya bisa mengeluarkan regulasi larangan tenaga kerja asing. “Amandemen UUD 45 mampu kok, gugurkan UU TKA ga mampu...???” tulis Arif, lantas menambahkan #2019gantipresiden. Sebenarnya posting-an Almuzzamil Yusuf itu merupakan penggerebekan rumah yang digunakan WNA Tiongkok dan Taiwan dalam melakukan kejahatan cyber crime. Waktu itu Kapolres Metro Jakarta Utara dijabat Kombespol M. Iqbal. Gambar dan keterangan Iqbal dalam video tersebut juga ada. Saat ini Iqbal berpangkat brigadir jenderal (brigjen). Jabatan dia adalah Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri. Pada 2013, presiden Republik Indonesia dijabat Susilo Bambang Yudhoyono. Jadi, keliru kalau video tersebut dikaitkan dengan hastag #2019GantiPresiden. Sebab, SBY sudah digantikan Joko Widodo. Ketika unggahan di atas banyak yang mempersoalkan, termasuk dibahas dalam grup Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), akun Almuzzamil Yusuf mengedit posting-anya. Kata TKA diganti dengan WNA. Tetapi, tetap saja Almuzzamil tidak mengungkapkan fakta yang sebenarnya bahwa video tersebut lawas. Tak ada yang berkaitan dengan persoalan TKA belakangan ini. (jpg) Fakta Video penggerebekan merupakan kejadian pada 17 Mei 2013. Isinya, penggrebekan rumah yang digunakan WNA Tiongkok dan Taiwan dalam melakukan kejahatan siber.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: