Waspada Uang Palsu

Waspada Uang Palsu

OPTIMISME pertumbuhan ekonomi Kota Cirebon semakin lebih baik. Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi KPw BI Cirebon, Rawindra Ardiansah mengatakan, peningkatan pertumbuhan ekonomi Cirebon didukung oleh outflow aliran uang dari Bank Indonesia sebesar Rp 9 triliun, dibandingkan tahun 2016 yang hanya sebesar Rp 6,7 triliun. Sementara dana yang kembali ke Bank Indonesia (inflow) selama tahun 2017 relatif lebih rendah. Yaitu sebesar Rp 15,8 triliun dibandingkan tahun 2016 yang mencapai Rp 20,5 triliun. \"Sampai dengan Maret 2018, outflow aliran uang dari Bank Indonesia sebesar Rp 2,5 triliun, sementara dana yang kembali sebesar Rp4 triliun,\" terangnya dalam kegiatan Capacity Building bersama wartawan beberapa waktu lalu. Kesadaran masyarakat di Ciayumajakuning dalam memegang uang rupiah semakin membaik. Hal ini tercermin dari tingkat temuan uang palsu yang terus mengalami penurunan. Dari data yang dimiliki KPw BI Cirebon, di tahun 2016, ditemukan peredaran uang palsu (upal) sebanyak 7.077 lembar. Kemudian, di tahun 2017, temuan upal menjadi 6.903 lembar, dan hingga Maret 2018, temuan upal mencapai 1.550 lembar. \"Ini artinya, seiring dengan menurunnya temuan upal, semakin sedikit peredaran uang palsu serta meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai ciri-ciri keaslian rupiah,\" jelasnya. Berkurangnya temuan upal ini, lanjut Rawindra, tak lepas dari usaha KPw BI Cirebon dalam mengedukasi masyarakat mengenai ciri-ciri uang asli dan kegiatan lainnya. Hal ini telah dilakukan secara gencar ke masyarakat sejak beberapa tahun ke belakang. Selama triwulan IV-2017, KPw BI Cirebon melaksanakan kas keliling sebanyak 17 kali. Secara umum, kegiatan kas keliling dilakukan di pasar tradisional dan bank umum di wilayah Ciayumajakuning. Di tahun 2018 sampai dengan Februari kemarin, telah dilakukan kas keliling sebanyak dua kali. Kemudian, pada triwulan IV-2017, KPw BI Cirebon melaksanakan workshop untuk mitra SP yang secara umum berisi evaluasi kegiatan mitra SP tahun 2017, sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah, dan sosialisasi tentang GNNT. Jelang Ramadan dan Lebaran, Rawindra mengimbau agar masyarakat lebih waspada tehadap peredaran upal. Dia berharap, bisa terus mendorong masyarakat untuk dapat bertransaksi nontunai. \"Kami terus dorong masyarakat untuk melakukan gerakan nasional non tunai,\" tukasnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: