Pembangunan Jembatan Karangsembung Mangkrak, Warga Unjuk Rasa

Pembangunan Jembatan Karangsembung Mangkrak, Warga Unjuk Rasa

CIREBON- Puluhan masyarakat Desa Karangsambung Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon melakukan unjuk rasa di  kantor desa setempat, Rabu (16/5). Mereka menuntut agar pembangunan jembatan Karangsangmbung yang mangkrak segera dilanjutkan. Karena jembatan tersebut merupakan alternatif pertama masyarakat Desa Karangsambung untuk melakukan berbagai kegiatan. Dalam aksi unjuk rasa itu, salah satu tokoh masyarakat, Basuni mengatakan, akibat pembangunan jembatan yang mangkrak membuat masyarakat Karangsambung tersiksa, karena terpaksa harus menempuh jalan yang memutar. “Kita harus memutar dengan melewati perjalanan 7 kilomter. Itu yang membuat kami merasa tersiksa. Akibat dari mangkraknya bangunan ini kami semua tersiksa, kalau tidak ada dananya, dari dulu mending tidak usah dibangun,” paparnya. Akibat mangkraknya pembangunan jembatan itu, lanjut Basuni, sangat menghambat aktivitas warga Karangsambung. “Kami sangat dirugikan dengan mangkraknya pembangunan jembatan itu. Jembatan darurat yang dibangun tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal karena hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki dan tidak bisa dilewati oleh sepeda motor dan kendaraan lainnya,” ujar Basuni. Sementara itu, Pejabat Sementara Kuwu Karangsambung, Adys Yanuar mengatakan, pihaknya memahami keresahan waganya atas kondisi yang terjadi. Adys juga mengingkan agar jembatan segera dibangun agar bisa menjadi akses yang nyaman oleh warga, jika dibandingkan harus memutar lewat Desa Kalideres atau Desa Tegalgubug. “Kami sudah berkoodinasi dengan pihak Dinas PUPR untuk rencana pembangunan lanjutan jembatan tersebut dan dari pihak Dinas PUPR sendiri nampak antusias untuk segera melanjutkan pembangunannya. Bahkan, pihak dinas sudah mengagendakan pembangunan lanjutannya itu paling lambat Agustus 2018. Pastinya sih di tahun ini akan dilanjutkan, mudah-mudahan sebelum Agustus sudah dimulai,” tuturnya. Untuk diketahui, satu-satunya jembatan yang menjadi akses kegiatan masyarakat Desa Karangsambung itu, mengalami ambles pada awal tahun 2017. Karena khawatir memakan korban yang lewat, sehingga pemerintah membongkar kembali jembatan tersebut pada Oktober 2017. Akibatnya masyarakat pun tidak bisa melewati jembatan tersebut. Warga hanya bisa lewat melalui jembatan darurat. Sayangnya, pembangunan jembatan Karangsambung dengan panjang 43 meter dan lebar 6 meter itu justru mangkrak sampai sekarang, sehingga membuat masyarakat sekitar mulai geram dan bersama-sama melakukan aksi unjuk rasa. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: