Lahan Relokasi PKL Takjil Seluruhnya Ditolak, Pak Walikota Gimana Ini?

Lahan Relokasi PKL Takjil Seluruhnya Ditolak, Pak Walikota Gimana Ini?

CIREBON - Pedagang kaki lima musiman (PKL Takjil) yang berjualan di Jalan Siliwangi selama Ramadan masih merasa aman. Sabtu dan Minggu tak lagi ada benturan dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Solusi yang ditawarkan Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UKM) juga tak diindahkan. Ada empat lokasi yang disediakan, seluruhnya ditolak. \"Sudah dua hari ini (Satpol PP tidak datang ke sini),\" ucap salah seorang pedagang batagor di Jalan Siliwangi. Empat lahan relokasi yang disiapkan untuk pedagang sebetulnya sudah disosialisasikan. Tapi, mereka tidak merasa dengan prospeknya. Lokasinya berada di Jl Pasuketan (Gedung Eks BAT), kemudian di Alun-alun Keraton Kacirebonan, Halaman Parkir Pusdiklatpri dan Lapangan Kebumen. Di lain sisi, Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP, Yuki Maulana Hidayat mengungkapkan, belum bergerak karena menunggu kebijakan walikota terkait dengan penertiban PKL Ramadan di Jalan Siliwangi. Secara regulasi sebenarnya sudah ada larangan bagi PKL untuk tidak berjualan. Apalagi pemkot sudah menyediakan solusi untuk berjualan di empat lokasi. Namun rencana itu dimentahkan oleh pedagang. \"Kita masih nunggu hari Senin,\" ucap Yuki. Beberapa upaya sudah dilakukan oleh Satpol PP, termasuk cara persuasif. Bahkan Satpol PP juga sudah menyediakan truk untuk membantu mengangkut barang pedagang. Akan tetapi untuk memindahkan PKL ke lokasi lain bukan perkara mudah. PKL sendiri menganggap lokasi yang ditawarkan tersebut akan mematikan usahanya. Perwakilan pedagang musiman di Jalan Siliwangi, Andrian Raharjo mengaku, sudah meminta DPRD untuk menyampaikan rekomendasi dan meminta kebijakan walikota agar diizinkan berdagang khususnya selama Ramadan. “Kami kan hanya ada saat Ramadan. Hal ini juga untuk memeriahkan bulan Ramadan,” ucapnya. Sementara itu, perihal ditolaknya empat lahan relokasi, Kepala Bidang Koperasi dan UKM Disdagkop UKM Kota Cirebon, Saefudin Jupri menjelaskan, empat lokasi itu sudah disepakati bersama berdasarkan rapat koodinasi dengan Dishub, Satpol PP, kecamatan, kelurahan dan lainnya. Pertimbangannya, empat lokasi ini bukan titik kemacetan. Diharapkan kepadatan kendaraan dari pusat keramaian bisa terbagi. “Selama ini terkonsentrasi di Alun-alun kejasakan,” ucapnya. Selain itu, pihaknya juga telah menghitung kapasitas lokasi. Setidaknya 200 pedagang bisa tertampung, dengan setiap tempatnya berisi 40-50 pedagang. Pengalihan pedagang dadakan Ramadan ke empat lokasi itu, sendiri diharapkan  nantinya bisa ditempat sesuai domisili. Hal ini juga yang pernah diterapkan oleh Pemkot Cirebon pada tahun 2016 dengan memetakan pusat keramaian di masing-masing kecamatan. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: