Jangan Gunakan KIP untuk Beli Pulsa, Ini Akibatnya

Jangan Gunakan KIP untuk Beli Pulsa, Ini Akibatnya

MAJALENGKA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menghadiri langsung penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kamis (24/5). Sebanyak 1.012 pelajar di wilayah Kabupaten Majalengka, mendapat KIP. Acara yang berlangsung di Gedung Gelanggang Generasi Muda (GGM) itu pun berlangsung meriah dan lancar. Ada beberapa pesan yang disampaikan Jokowi dalam kegiatan tersebut. Di antaranya Jokowi meminta kepada para siswa dan siswi di lingkungan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengan Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) agar menggunakan dana yang ada di KIP untuk keperluan membeli perlengkapan sekolah. “Utuk SD dalam Kartu Indonesia Pintar nilainya mencapai Rp450 ribu, SMP Rp750 ribu dan untuk SMA itu nilainya Rp1 juta dan bisa digunakan untuk keperluan sekolah seperti membeli tas sekolah, alat tulis, seragam dan sepatu sekolah,” papar Jokowi. Bahkan menurut, Jokowi jika dana yang ada di KIP ini digunakan untuk keperluan selain kebutuhan sekolah seperti beli pulsa, beli handphone dan lain sebagainya maka akan diberi sanksi. Yakni pencabutan kartu. “Jadi boleh saja kalau digunakan untuk beli alat sekolah, yang gak boleh itu contohnya beli pulsa atau kebutuhan lainnya yang tidak ada kaitan dengan sekolah, dan jika terbukti, kartunya bisa dicabut,” tukas Jokowi. Selain itu, Presiden RI ketujuh ini juga mengucapkan selamat kepada guru-guru yang telah mendapatkan sertifikasi. Apalagi dengan memperolehnya sertifikasi secara otomatis para guru memperoleh tambahan tunjangan. ”Bahkan kemarin baru saja saya umumkan dalam waktu dekat para PNS dan guru akan mendapatkan THR dan gaji ke-13,” paparnya. Sementara itu diakhir sambutan, Jokowi juga meminta  agar orang tua dan guru untuk membimbing para siswa- siswinya untuk melakukan hal-hal yang bersifat positif. Seperti mengarahkan para siswa untuk menggunakan handphone, smartphone, gedget secara  positif. ”Jangan sampe kita menjelek-jelekan dan mencela di media sosial karena itu bukan nilai-nilai etika. Bahkan saya sedih kalau malam hari ketika saya membuka media sosial banyak ujaran-ujaran kebencian dan tidak sesuai dengan norma-norma agama. Untuk itu saya mengajak agar semuanya untuk saling membimbingan dalam penggunaan media sosial dan gunakan secara positif dan saya juga mengajak agar kita semua selalu menjaga persaudaraan kita,” pungkas Jokowi. (bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: