Archipelago Internasional Siap Lebarkan Sayap

Archipelago Internasional Siap Lebarkan Sayap

CIREBON - Archipelago Internasional siap berkembang lebih kuat di tahun 2013. Perusahaan manajemen hotel yang sebelumnya dikenal sebagai Aston Internasional menyatakan telah siap merealisasikan pembukaan dan perjanjian kerja sama untuk hotel-hotel baru di tahun ini. Seperti disampaikan Wakil Presiden Penjualan & Pemasaran Archipelago International, Norbert Vas. Sebagaian hotel baru dari Archipelago yang akan buka di tahun ini adalah segmen hotel dengan fasilitas pelayanan terpilih. \"Hotel-hotel baru ini nantinya akan dibangun di daerah Bali, Balikpapan, Belitung, Bogor, Jakarta, Jambi, Jember, Kupang, Luwuk, Madiun, Mataram, Semarang, Solo, dan Surabaya,\" ujarnya. Sebagai salah satu operator hotel terkemuka di Indonesia, lebih dari 60 hotel, 12.000 kamar, serta lebih dari 80 properti sedang dalam pembangunan di Indonesia, Filipina, dan Malaysia. Beberapa hotel dengan nama brand Grand Aston, Aston, Aston City, Alana, Harper, Quest, favehotels, NEO dan Kamuela menawarkan fasilitas terbaik. Belum lagi sejumlah brand akan hadir untuk mengembangkan perusahaan ini. Seperti perusahaan rekanan Archipelago yang berada di Filipina yaitu Filarchipelago Hospitality akan terus mengembangkan brand hotel bintang limanya di Filipina dengan brand Crimson Hotel. Sedangkan untuk lifestyle kelas atas, brand Alana akan segera melakukan pembukaan hotel seperti di Seminya, Bali dan Surabaya. \"Dengan mencatatkan beberapa pembukaan hotel, penandatanganan kontrak, dan diperkuat dengan ketertarikan para owner untuk melakukan kerja sama di tahun 2012, kami memasuki tahun 2013 ini dengan memosisikan diri lebih kuat untuk melanjutkan ekspansi, baik di dalam industri hotel bujet maupun kelas atas,\" paparnya. Dengan kenaikan tingkat kesejahteraan di kalangan menengah, masyarakat Indonesia telah menciptakan kebutuhan serta pola baru untuk melakukan perjalanan yang tidak diperkirakan sebelumnya. \"Kami optimis terhadap perkembangan jangka panjang. Baik itu industri manufaktur di Jawa, pertambangan dan pariwisata di Kalimantan yang mampu mendatangkan wisatawan asing, memacu pembangunan. Bahkan menciptakan peluang ekspansi yang menarik bagi bisnis kami,\" pungkasnya. (nda/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: