Begini Reaksi Pilot Garuda Soal Rencana TNI AU

Begini Reaksi Pilot Garuda Soal Rencana TNI AU

JAKARTA-Rencana bantuan TNI AU untuk Garuda itu ditentang oleh Ikatan Pilot Indonesia (IPI). Ketua Umum IPI Capt Rama Noya menyebut hal itu tidak tepat. Langkah paling tepat adalah dialog untik mencari solusi bagi kedua belah pihak. “Bagi penerbang militer tidak bisa sesederhana itu untuk menggantikan posisi penerbang sipil,” katanya saat dihubungi Jawa Pos (Radar Cirebon Group). Menurut Rama, penerbang militer dengan sipil memiliki perbedaan. Yakni dalam hal lisensi dan tipe pesawat atau type rating. “Memang ada beberapa penerbang militer yang memiliki lisensi sipil dan sesuai dengan type rating pesawat di PT Garuda Indonesia, tetapi tentunya terbatas jumlahnya,” ungkap Rama. Presiden Asosiasi Pilot Garuda (APG) Capt Bintang Hardiono pun tidak menyetujui langkah penggantian pilot sipil dengan pilot militer. Dia  mengingatkan bahwa untuk menjadi pilot pesawat komersil tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada banyak ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi. “Itu masalahnya. Bahwa pilot itu tidak bisa sembarangan menerbangkan pesawat seperti angkot,” ujar Bintang kepada Jawa Pos (Radar Cirebon Group). Tapi, tambah Bintang, lain halnya bila memang rencana Garuda untuk meminta bantuan pilot-pilot TNI AU itu sekaligus dengan pesawat dari TNI AU. Bukan dengan pesawat komersil milik Garuda. “Kecuali nanti pakai pesawatnya AU,” kata dia. Selain itu dia juga mempertanyakan tentang rencana dari manajemen Garuda untuk memanfaatkan pilot cadangan. Hal itu perlu dipertanyakan karena bila ada pilot cadangan mestinya saat ini bisa juga diberi jadwal terbang. “Kenapa kalau ada pilot cadangan tidak diterbangkan dari sekarang, yang katanya kekurangan pilot,” imbuh dia. (jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: