Piala Dunia 2018, Kans Terakhir Messi dan Ronaldo Jadi yang Terhebat?

Piala Dunia 2018, Kans Terakhir Messi dan Ronaldo Jadi yang Terhebat?

Dua pesepak bola terbaik dunia, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo selalu dibandingkan hampir saban hari. Termasuk di Piala Dunia 2018 nanti. Turnamen di Rusia itu akan jadi pembuktian keduanya, siapa yang terhebat? Tak seorang pun yang bisa secara tegas dan faktual menyebut siapa paling hebat, hingga bergulirnya Piala Dunia 2018 yang bisa jadi kesempatan terakhir bagi mereka membuktikan diri. Dengan usia yang sudah memasuki kategori veteran, Ronaldo (33 tahun) dan Messi memasuki 31 tahun pekan depan, wajar jika Piala Dunia kali ini disebut sebagai kans terakhir mereka. Khusus Ronaldo, rasanya tak mungkin lagi tampil hebat di usia 37 tahun pada Piala Dunia 2022 mendatang. Sementara Messi dengan usia 35 tahun juga terbilang uzur untuk tampil di Qatar. Messi sendiri sudah pernah menyatakan pensiun dari sepak bola Inter nasional setelah kalah di final Copa Amerika dari Chile dua tahun lalu. Dan bukan tidak mungkin, Messi kembali mencapai puncak frustasi jika gagal membawa Argentina jadi kampiun musim panas ini. Sejujurnya, dibanding Brasil, Jerman ataupun Spanyol, Argentina sesungguhnya tidak masuk lima besar unggulan jadi kampiun. Malah Prancis dan Belgia lebih difavoritkan. Bagi anda yang selalu mengikuti perkembang Ronaldo dan Messi, mereka berdua telah mencetak lebih dari 600 gol untuk klub dan negara, dengan hampir setengahnya dihasilkan lewat catatan hattrick atau lebih (Messi 46 hattrik dan Ronaldo 55). Meski sangat fenomenal dari sisi individu bersama klub, keduanya sama-sama belum pernah merasakan gelar juara dunia. Keduanya juga terbilang seret gol di Piala Dunia. Perdebatan Sengit Pecinta bola sudah menghabiskan lebih dari satu dekade untuk tak henti memperdebatkan siapa lebih hebat, Ronaldo atau Messi. Karena tolak ukurnya yang banyak dan nyaris tak berguna untuk dijadikan pembeda. Pendukung Ronaldo akan mengaguminya sebagai pesepak bola yang atletis, haus gelar dan sangat menjaga kebugaran dirinya. Sebagian lagi lebih simpatik terhadap kelincahan, sihir nan lihai dari kedua kaki Messi. Keduanya silih berganti meraih gelar bersama klub, mengklaim beberapa gelar liga, Liga Champions, dan Ballon d’Ors. Memang sejak Kaka memenangkan bola emas (pemain terbaik) 2007, Messi dan Ronaldo silih berganti meraih penghargaan individu paling bergengsi itu. Tapi Piala Dunia jadi fenomena anomali bagi keduanya. Meski skuad timnas mereka juga diperkuat pemain-pemain berbakat, tapi faktanya sulit bagi Messi dan Ronaldo mengangkat trofi juara dunia. Bahkan untuk gelar internasional di turnamen besar pun sangat sulit. Kecuali Ronaldo yang sukses membawa Portugal jadi juara Eropa dua tahun lalu. Tapi itu pun dirasa belum cukup untuk menahbiskannya lebih baik dari Messi. Itu Eropa, bukan dunia. Messi telah gagal empat kali di turnamen internasional dengan Argentina, tiga di antaranya di final Copa America. Satu poin minor bagi Messi ketika dibandingkan dengan pendahulunya, Diego Maradona. “Satu keinginan untuk Piala Dunia mendatang bahwa Leo dapat menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri, karena aspirasi dari seluruh skuad bergantung pada versi ini. Sudah jelas Leo mengkondisikan kinerja kolektif kami; Saya harap rekan-rekan setimnya bisa memenuhi standarnya,” kata Javier Mascherano, penggawa Timnas Argentina. Argentina akan menghadapi Islandia pada laga perdana Grup D diikuti pertandingan melawan Kroasia dan Nigeria. Rasanya, Tim Tango sangat layak diunggulkan lolos dari grup ini. Dengan rekan setim sekelas Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, Angel di Maria, Paulo Dybala, Nicolas Otamendi, Mascherano ditambah wonderkid Cristian Pavon dan juga Messi sendiri. Argentina harusnya bisa berjaya di Rusia. Portugal sudah menunjukkan bermain selama 95 menit tanpa Ronaldo di final Piala Eropa melawan Prancis. Fakta yang menegaskan bahwa kerja sama tim adalah 90 persen hukum meraih sukses di sepak bola. Ronaldo mendapat dukungan dari pemain berkualitas seperti Bernardo Silva, Gelson Martins dan William Carvalho, ditambah lagi pemain keren Goncalo Guedes dan Andre Silva di lini depan, dan pertahanan kuat oleh Pepe. Meskipun mengawali laga Grup B dengan menghadapi Spanyol pada hari Jumat, namun Maroko dan Iran menawarkan Portugal jalan untuk lolos ke 16 besar. Apakah Messi dan Ronaldo akan bertemu di babak final? Tergantung sejauh mana mereka meraih hasil terbaik untuk menghindari bentrok di babak perempat final dan semifinal. Bayangkan jika Portugal bertemu Argentina di final, anda akan rela menjual harta terbaik yang anda miliki untuk menyaksikan pertandingan ini. Di mana duel Ronaldo dan Messi akan jadi tajuk utama. Meski banyak yang beropini bahwa Messi dan Ronaldo tak perlu memenangkan Piala Dunia untuk membuktikan diri yang terbaik. Tapi perlu dicatat, Pele, Maradona hingga Ronaldo Nazario da Lima disebut dewa sepak bola karena pernah mengangkat trofi ini. (fat/pojoksatu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: