Para WNI di Saudi Aktif Ikuti Perkembangan Pilpres 2019

Para WNI di Saudi Aktif Ikuti Perkembangan Pilpres 2019

Berbicara politik memang sangat sensitif saat ini. Dunia politik di Indonesia sedang panas. Berbagai sindiran kerap muncul. #2019GantiPresiden, misalnya. Tak hanya di Indonesia. Juga jadi perbincangan warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Arab Saudi. =================== PARA WNI yang bertahun-tahun tinggal di negeri kelahiran Rasulullah SAW, Makkah, tak ketinggalan membahas Pilpres 2019. Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Arab Saudi, Haji Basyuni Hasan mengatakan bahwa isu #2019GantiPresiden sangat ramai dibicarakan WNI di Arab Saudi. Tidak hanya lewat medsos (media soal). \"Kita di sini sudah tahu soal #2019GantiPresiden. Awalnya kepo, tapi lama-lama banyak WNI yang tahu,\" ujarnya kepada Radar, kemarin. Pria asal Madura ini tak menampik bahwa #2019GantiPresiden jadi pertimbangan para WNI pada Pilpres 2019 nanti. Setidaknya, WNI di Arab Saudi banyak tahu tentang perkembangan politik di Indonesia. \"Biar masyarakat Indonesia di sini yang menilainya sendiri,\" lanjutnya. Saat ini, anggota SBMI di Arab Saudi sudah 1.300 lebih. Itu belum termasuk yang tidak terdata. Tapi kemungkinan bisa bertambah kalau didata ulang. \"Mungkin nanti jelang Pilpres 2019 akan kami data ulang lagi,\" ungkapnya. Dalam Pilpres 2019, pihaknya mengeluarkan surat edaran kepada para TKI yang terdata untuk menggunakan hak pilihnya. Biasanya, SBMI bekerja sama dengan KBRI untuk mendirikan TPS. Namun, ada kendala yang tidak gampang. Basyuni menyebut, tidak semua TKI mendapatkan izin dari majikannya atau tempat mereka bekerja. \"Kalau mengirim surat gampang. Tapi kan sesuai majikannya. Apakah dibolehkan atau tidak. Kadang-kadang ada majikan atau pimpinan di tempat mereka bekerja tidak memberi tahu kalau ada surat untuk memilih presiden. Tapi nanti mudah-mudahan, kerja sama dengan KBRI bisa memecahkan masalah itu,\" tuturnya. Di sisi lain, salah satu TKI asal Desa Seda, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan, Sunanto mengatakan, dirinya bersama rekan-rekannya sudah tahu #2019GantiPresiden. Menurutnya, hampir setiap hari ada saja obrolan politik. Entah itu #2019GantiPresiden atau #2019DuaPeriode. Namun, dirinya dan teman-teman seperjuangan ogah mempublikasikan apapun soal politik. \"Kadang orang-orang pribumi di sini tak tahu politik. Tapi kita nggak mau terlibat lebih jauh soal politik. Kalau perkembangan politik di Indonesia, kami tahu kok,\" jelas dia. Dia mengaku tidak mau ribet soal politik. Tapi, dia berkeyakinan akan menggunakan hak politiknya tahun depan. “Sambil ikuti juga perkembangan politik dari medsos dan internet,\" ungkapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: