Ingat! 5 Hari Lagi Coblos Serentak

Ingat! 5 Hari Lagi Coblos Serentak

CIREBON-Pilkada Serentak 2018 sudah di depan mata. Jika dihitung per hari ini Jumat (22/6) berarti sisa 5 hari lagi. Lima hari menuju pencoblosan pada Rabu 27 Juni. Lalu, bagaimana persiapan KPU masing-masing daerah? \"\"Ketua KPU Kota Cirebon Emirzal Hamdani belum tenang. Beberapa hari menjelang pencoblosan, masih ada kerja yang belum tuntas. Yakni logistik pilkada. Tapi khusus Pilkada Jawa Barat. “Logistik untuk Pilkada Kota Cirebon sudah aman. Sudah siap 100 persen. Problemnya ada di logistik Pilkada Jawa Barat,” terang Emirzal kepada Radar usai rapat persiapan distribusi logistik pilkada di kantor KPU Kota Cirebon. Dia menjelaskan, logistik pilwalkot sudah 100 persen dan sudah clear. Mulai dari surat suara hingga alat-alat kelengkapan TPS. Bahkan sudah dimasukkan ke dalam kotak suara. Sedangkan untuk kesiapan logistik Pilgub Jawa Barat, sambung Emirzal, sejauh ini baru sekitar 80 persen. Kekurangannya di mana? Emirzal menjelaskan, ada 4 item yang belum dikirim dari provinsi. Seperti beberapa formulir, daftar visi misi cagub dan cawagub yang akan dipasang di TPS, sampul dan stiker untuk kotak penanda kotak suara pilgub. “Sampai hari ini (kemarin, red) masih menunggu kiriman dari provinsi. Makanya belum bisa dimasukkan ke kotak,” bebernya. Emirzal menambahkan, untuk Kota Cirebon jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 230.446. Angka itu sudah sesuai hasil pleno 19 April 2018. Jumlah warga yang masuk DPT itu akan tersebar di 547 TPS se-Kota Cirebon saat hari pencoblosan. Hal yang sama juga dirasakan di Kuningan. Ketua KPU Kabupaten Kuningan Hj Heni Susilawati SSos MM mengakui saat ini masih ada kendala dari sisi kekurangan logistik. Yakni berupa kurangnya berbagai jenis formulir dan sampul-sampul untuk Pilkada Kuningan. Bahkan untuk Pilkada Jawa Barat sama sekali hingga saat ini belum ada. Sedangkan untuk surat suara, ia memastikan sudah aman, dan seluruhnya ada sebanyak 859.244 lembar surat suara untuk Pilkada Jabar dan Kuningan. “ATK dan lain-lain sudah siap. Yang sekarang kurang itu berbagai jenis formulir, apalagi untuk Pilkada Jabar sama sekali belum nyampe ke kita. Itu kan pengadaannya Jabar yang urus. Informasinya malam ini (tadi malam, red) akan ada pengiriman berbagai sampul dan formulir untuk Pilkada Jabar ke Kuningan. Pengirimannya dari Semarang,” ujarnya. Jika semua logistik sudah lengkap, kata Heni, proses berikutnya akan dilakukan pengepakan ke dalam sampul untuk kemudian disegel. Setelah itu semua logistik dimasukkan ke dalam kotak suara lalu digembok dan dikunci serta disegel. “Kalau semua logistik sudah aman dan sudah berada di dalam kotak yang tersegel, baru kita kirim ke PPS lewat PPK. Kami optimis bisa kirim logistik sesuai tahapan,” tutur Heni. Sementara untuk jumlah DPT, Heni menyebut sebanyak 837.365 pemilih yang sudah ditetapkan pada 19 April 2018. DPT tersebut untuk Pilkada Jabar dan Pilkada Kuningan. Sedangkan jumlah TPS, Heni menjelaskan seluruhnya tetap sebanyak 2005, dengan petugas sebanyak 18.045 orang. Dia menambahkan, nanti per TPS ada 9 petugas yang langsung di bawah kendali KPU. Belum lagi petugas yang di bawah Panwas. Secara nasional, target pengguna hak pilih sebanyak 77,5 persen. Sedangkan untuk Kuningan sendiri pihaknya menargetkan target partisipasi pemilih sebanyak 70 persen. “Secara rasional sesuai dengan keadaan Kabupaten Kuningan lewat tahap pemutakhiran pemilih di lapangan oleh petugas. Banyak perantauan. Ya mungkin sekarang sudah banyak yang berangkat lagi ke luar kota. Akhirnya dari target nasional 77,5 persen, kita (Kabupaten Kuningan, red) paling mungkin mengupayakan 70 persen,” ungkapnya. Terpisah, Ketua KPU Kabupaten Cirebon Saefuddin Jazuli MSi menyatakan persiapan terus dimatangkan. Bahkan hari ini akan ada mengadakan rapat koordinasi (rakor) pemungutan dan penghitungan suara dengan berbagai stakeholder terkait pilkada. “Ya besok (hari ini, red) kita rakor,” terang pria yang akrab disapa Asep itu . Pihaknya juga masih terus melakukan bimtek kepada KPPS, termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pelaksanaan Pilkada 27 Juni saat pembagian formulir C6 atau formulir pemberitahuan untuk memilih. \"Formulir C6 sudah didistribusikan dan hari ini (kemarin, red) mulai dibagikan kepada pemilih. Sementara formulir lainnya masih menunggu,\" katanya. Hal lain yang belum tuntas adalah proses penyortiran surat suara. Hingga kemarin masih berlangsung. \"Kita akui target sortir surat suara memang tiga hari. Tapi tidak keburu. Diperkirakan sortir surat suara selesai besok (Jumat, red). Setelah itu didistribusikan dari gudang PT Yusmou ke kantor KPU Kabupaten Cirebin pada Sabtu (23/6),” paparnya. Sementara untuk kotak suara dan bilik suara, Asep memastikan semuanya sudah didistribusikan ke masing-masing kecamatan. Proses pengiriman surat suara pilbup dan pilgub dari KPU ke PPK akan dilakukan pada Minggu 24 Juni. Dia menambahkan, pihaknya menargetkan tingkat partisipasi pemilih adalah 75 persen dari jumlah DPT.  Sebab, di Pilkada 2013 partisipasi pemilih di Kabupaten Cirebon hanya 45 persen. Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilbup Cirebon 1.635.993 orang. Dengan jumlah laki-laki sebanyak 822.972 pemilihan dan perempuan sebanyak 803.021 pemilih. Jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan kotak suara sama, yakni sebanyak 3.650, tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon. Dari Majalengka, Ketua KPU Supriatna SAg mengklaim persiapan pilkada, khususnya Pilbup Majalengka sudah sesuai tahapan dan target. Walau dengan ketersediaan dana pilkada yang diberikan Pemkab Majalengka, dia optimistis semua tahapan telah berjalan. “Pemkab Majalengka mengucurkan dana sebesar Rp18 miliar. Tidak kurang, tidak lebih. Sehingga pada saat penyusunan program kerja tahapan Pilbup Majalengka ini kita tetap melaksanakan kegiatan yang menjadi kewajiban peraturan perundangan dengan durasi yang seminimal mungkin. Misalnya untuk debat paslon kita hanya gelar satu kali sepanjang tahapan,\" jelasnya kepada Radar Majalengka. Yang merepotkan keuangan adalah ketika tahapan pemeriksaan kesehatan bacalon bupati/wakil bupati hyang arus dilakukan di rumah sakit pemerintah tipe A. Padahal rencana pendanaan pemeriksaan kesehatan oleh KPU Majalengka hanya diplot untuk di RSUD lokal. Dan karena dilakukan di luar Majalengka, membuat anggaran membengkak hingga lebih dari tiga kali lipat dari yang direncanakan awal. Meski demikian, sebagai penyelenggara yang telah berkomitmen untuk menjalankan amanat konstitusi, pihaknya tetap optimistis pelaksanaan pilkada serentak bisa berjalan sesuai prosedur dan tanpa ekses yang berarti. Sementara Anggota KPU Majalengka Divisi Sosialisasi Dr H Diding Bajuri MSi menambahkan, dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 ini pihaknya tetap menargetkan angka partisipasi pemilih tetap tersalurkan di 75 persen. Atau setidaknya bisa tetap menyamai angka partisipasi pemilih pada ajang Pilbup Majalengka 2013 lalu yang mencapai 72,04 persen dari total jumlah DPT saat itu di angka 953.794 orang. Untuk tahun ini, DPT Majalengka ditetapkan pada angka 952.537. jumlah TPS sebanyak 2.192. Semua tersebar di 26 kecamatan dan 343 desa/kelurahan di seluruh Kabupaten Majalengka. (abd/muh/sam/azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: