Diserang Wereng, 6 Hektare Sawah Terancam Gagal Panen

Diserang Wereng, 6 Hektare Sawah Terancam Gagal Panen

CIREBON - Sejumlah petani di Blok Cantilan Desa Sigong, Kecamatan Lemahabang, mengeluhkan masifnya serangan hama wereng yang merusak tanaman padi milik petani. Bahkan, serangan wereng yang terjadi kali ini merupakan salah satu serangan wereng terparah di wilayah tersebut. Sarkam, salah satu petani yang ditemui Radar mengatakan, jika saat ini ada sekitar enam hektare lahan pertanian padi yang terancam gagal panen akibat serangan hama wereng. Ia pun sudah pesimis tanaman padi yang sudah terserang wereng tersebut bisa bertahan. “Kalau dilihat kasat mata, sebagian tanaman padi terlihat menguning, tapi tak berisi. Batang pohon padinya pun busuk, tanaman perlahan-lahan mati. Awalnya sedikit dan terus menyebar,” ujar Sarkam. Padahal menurut Sarkam, usia padi yang terserang hama saat ini kurang lebih sudah sekitar 2,5 bulan, namun banyak tanaman padi yang tidak keluar malai, dan kalaupun keluar tapi malainya kosong. “Sudah habis-habisan. Kita sudah coba berbagai cara, dari mulai diberi obat semprot, pestisida dan lain-lain. Tapi tidak menghentikan serangan werengnya. Total yang terdampak sekitar enam hektare,” imbuhnya. Para petani sendiri, menurut Sarkam, berharap ada bantuan dari pemerintah terkait penanganan masalah wereng tersebut. Terlebih untuk menghentikan sebaran hama wereng yang mengancam areal pertanian lainnya. “Yang kena sudah enam hektare. Kalau tidak dicegah, mungkin ya nyebar lebih banyak. Kita sudah kehabisan cara. Mudah-mudahan dari dinas segera turun dan membantu petani melakukan pencegahan. Ini juga nanti berpengaruh ke produktivitas panen,” jelasnya. Sementara itu, Solihin tokoh pemuda Sigong kepada Radar mengatakan, di Blok Cantilan Desa Sigong saat ini kurang lebih ada sekitar 30 hektare lahan pertanian yang terdiri dari 20 hektare lahan pertanian padi dan 10 haktare lahan tebu. Saat ini, keluhan para petani sudah didengar oleh dinas dan berdasarkan informasi yang ia terima, nantinya akan ada bantuan untuk mengatasi masalah tersebut. “Informasi yang saya terima, sudah ada dari penyuluh yang datang, dan katanya besok (hari ini, red) akan dilakukan penyemprotan oleh dinas. Itu informasi langsung dari petaninya,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: