Mengunjungi Situs-situs Keren Moskow di Sela Piala Dunia 2018

Mengunjungi Situs-situs Keren Moskow di Sela Piala Dunia 2018

Ibukota Rusia, Moskow, adalah kota yang amat hidup. Kota tersebut menggabungkan memori, sejarah, dan arsitektur yang memanjakan mata. Monumen, museum, dan taman-taman kelas dunia tersebar di mana-mana. Laporan Wartawan Jawa Pos Candra Wahyudi, Ainur Rohman dan Angger Bondan PADA Piala Dunia 2018, dua stadion di Moskow, yakni Luzhniki dan Spartak, menjadi venue 12 laga dari total 64 pertandingan. Itu termasuk partai pembukaan, semifinal, dan final. Di sela-sela terhanyut ke dalam demam bola, berwisata habis-habisan di Moskow adalah hal yang wajib dilakukan. Moskow adalah kota yang penuh dengan kenangan. Jejak-jejak sejarah dari beberapa era lengkap tersaji dan berdiri kukuh di banyak tempat. Peninggalan era kekaisaran Rusia alias Tsar, kejayaan komunisme, hingga kebangkitan ekonomi dan modernitas abad ke-21, semua ada. Bangunan-bangunan, patung, dan monumen-monumen tersebut sukses untuk memanggil kenangan. Lewat mereka, kita bisa belajar mengenai negara terluas di dunia ini. Kita juga bisa menikmati tepi Sungai Moskow yang sangat syahdu ketika senja, saat matahari mulai tenggelam.  Selain situs-situs yang sangat terkenal seperti Kremlin, Katedral Saint Basil’s, dan makam Lenin, mengunjungi monumen-monumen baru (sebagian ada yang kontroversial) sangatlah asyik. Tepat di seberang kawasan Lapangan Merah, pemerintah Rusia baru saja mendirikan area bernama Zaryadye Park. Taman ini berdiri pada 9 September 2017, terbaru dari semua taman yang ada di Moskow. Atraksi terbaik di sana adalah jembatan yang mengambang di atas Sungai Moskow. Berbentuk V, jembatan ini mengagumkan karena tidak disangga oleh satupun pasak meskipun panjangnya mencapai 70 meter. Dari atas jembatan, kita bisa mengagumi keindahan Kota Moskow. Duduk-duduk menyaksikan kapal-kapal wisata megah mengarugi Sungai Moskow sungguh menyenangkan. Taman itu juga dilengkapi amphitheater yang dilindungi kubah kaca. Selain mengamankan pengunjung taman dari air hujan, bangunan ini membuat tubuh tetap hangat walaupun musim dingin. Yang juga menarik adalah melihat detail patung yang belum setahun berdiri namun sangat kontroversial di dunia barat. Yakni monumen Mikhail Kalashnikov. Diresmikan pada 19 September 2017 lalu, dunia barat menuding, pendirian patung ini adalah cara Rusia untuk merayakan arsitek pembunuhan jutaan orang. Kalashnikov yang meninggal pada 23 Desember 2013 itu adalah penemu Avtomat Kalashnikova model 1947. Atau yang lebih kondang dengan nama AK-47. Dari semua senjata ciptaan Uni Soviet, tidak ada yang lebih inovatif dan populer di seluruh dunia ketimbang AK-47. Senjata ini memiliki bentuk sederhana namun elegan. Dibentuk dari kombinasi baja dan kayu lapis, AK-47 hampir tidak pernah macet atau overheat. Senjata ini masih bisa digunakan walau terendam lumpur atau kemasukan pasir. Jangankan penembak profesional, anak kecil juga bisa memakai AK-47! Saking populernya, Uni Soviet mencantumkan gambar AK-47 dalam mata uang mereka. Negara Mozambik memasang AK-47 dalam bendera negaranya. Sejak zaman Perang Dingin, senjata ini menjadi barang ekspor terbaik Rusia. Tentu saja setelah vodka, kaviar, dan karya sastrawan mereka yang mengagumkan. Atas jasanya yang fenomenal, Kalashnikov diangkat sebagai pahlawan Rusia. Seperti layaknya orang-orang besar Negeri Beruang Merah, Kalashnikov juga dibuatkan monumen. Namun, pembuatan patung Kalashnikov mendapatkan kiritik yang keras dari aktivis Hak Azasi Manusia. Kreasi Kalashnikov dianggap sebagai alat pembunuh yang kejam. Senjata ini memang menjadi favorit para teroris dan pembangkang dari berbagai penjuru dunia. Diperkirakan, ada sekitar 250 ribu orang yang meninggal akibat salakan Kalashnikov setiap harinya. Tetapi, pemerintah Rusia pantang mundur. Akhirnya, patung setinggi tujuh meter berdiri tegak di salah satu jalanan paling padat di Rusia, Mayakovskogo. Peresmian patung ini dihadiri para pejabat sipil dan militer. Menteri Kebudayaan Rusia Vladimir Medinsky juga datang. Pemimpin keagamaan berpengaruh Rusia menyiram monumen tersebut dengan air suci. Sang kreator, pematung Salavat Chtcherbakov, menambahkan patung Malaikat Mikhail munusuk mulut naga dengan tombak di belakang patung utama Kalashnikov. “Aku suka monumen ini. Kurasa, Kalashnikov membawa banyak kemenangan untuk bangsa ini,\" ucap Alla Voronteova, seorang pejalanan kaki asal Moskow. \"Lihat saja bentuknya. Bagus sekali kan? Apalagi, orang-orang harusnya mengenal pahlawan mereka,\" imbuhnya. Chtcherbakov sempat melakukan kesalahan dengan menambahkan senjata StG 44 buatan Jerman pada 1942 pada monumen itu. Padahal, senjata itu digunakan oleh tentara Nazi. Salah satunya untuk membantai tentara merah Rusia. Namun, saat Jawa Pos (Radar Cirebon Group) berkunjung ke monumen itu kemarin, mural senapan itu sudah musnah. \"Dia adalah legenda di sini. Semua orang Rusia tahu siapa dia. Saat patung ini berdiri, itu adalah penghargaan yang layak untuk Kalashnikov,\" kata Rashid Kustanov seorang pengacara dari Izhevsk. Patung Kalashnikov mungkin belum berumur setahun, namun popularitasnya terus naik. (*/na)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: