Prancis vs Belgia Imbang, Hanya Nasib yang Jadi Pemenang

Prancis vs Belgia Imbang, Hanya Nasib yang Jadi Pemenang

SAINT PETERSBURG - Piala Dunia 2018 telah dipelesetkan sebagai Euro 2018 seiring slot semifinal yang diisi empat negara Eropa. Di antara semifinalis, Prancis berstatus paling favorit lantaran menjadi tim dengan capaian terbaik paling terkini (juara edisi 1998 dibandingkan Inggris yang juara 1966). Prancis juga negara yang dihuni para pemain muda. Yang termuda adalah Kylian Mbappe (19 tahun). Dua golnya menyingkirkan Argentina di 16 besar, 30 Juni lalu. Prancis saat ini penuh dengan atmosfer positif. Itu dirasakan dari penampilan gemilang kiper sekaligus kapten, Hugo Lloris. Penjaga gawang yang tampil konsisten sepanjang musim bersama Tottenham Hotspur di Premier League itu, beberapa kali membuat penyelamatan gemilang. Selain Lloris, bek muda Stuttgart Jerman, Benjamin Pavard juga tampil begitu elegan. Kendati awalnya dia bukan pilihan pertama di barisan belakang, Didier Deschamps membuat satu keputusan berani dengan memberinya porsi besar padanya. Dan, gol indah yang dia lesakkan ke gawang Argentina dengan paduan gerakan pinggul dan kaki yang sangat menawan, menjadikan dirinya memeroleh jatah pasti sebagai pemain awal di semifinal. Penampilan Antoine Griezmann juga sejauh ini juga selalu membuat Didi –sapaan Deschamps- memeluknya di akhir laga. Dan, dia diperkirakan masih bisa mengeluarkan efek turbo bersama Olivier Giroud yang performanya belum mencapai titik didih. Tanpa harus dibahas satu per satu pemain kuncinya, semua sudah yakin pada kemampuan Prancis untuk bisa mengatasi tim megabintang Belgia. Namun, bisa dikatakan sebelas dua belas untuk memperbandingkan Belgia dengan Prancis. Mental juara sudah mereka perlihatkan manakala mengejar ketinggalan 2 gol kala menghadapi Jepang di perdelapan final. Grafik meningkat dari gelandang terbaik dunia Kevin de Bruyne juga menjadi alasan utama untuk menjagokan Belgia ini kali akan melewati prestasinya di Piala Dunia 1986 lalu. Head to head antarlini juga begitu seimbang sehingga sangat menyulitkan untuk memprediksi siapa yang akan keluar sebagai finalis. Kiper Chelsea Thibaut Courtois kini juga bersaing ketat dengan Hugo Lloris (dan Jordan Pickford) untuk menjadi penjaga gawang terbaik di Rusia 2018. Jadi sebetulnya, sangatlah tidak menarik untuk membahas kekuatan materi dan keunggulan teknis dari Prancis dan Belgia. Keduanya bisa dikatakan sebelas dua belas, beda tipis, cuma nasib yang akan menentukan siapa yang bakal menang dini hari nanti. Justru yang menarik dibicarakan adalah sisi nonteknis dari dua semifinalis ini. Misalkan adanya gagasan untuk pelatih Belgia, Roberto Martinez untuk “melepas” seluruh pemainnya ke pangkuan keluarganya selama 24 jam terakhir sebelum semifinal. Sedangkan Didier Deschamps konon lebih dipercaya akan sukses melangkah ke final dengan satu alasan yang agak aneh bahwa selama ini sejarah belum pernah mencatat tim juara dunia yang dilatih oleh orang asing. Fakta ini tentu saja menempatkan Roberto Martinez di isu yang sangat mengganggu. Karena dia adalah satu-satunya pelatih “asing” di antara Didier Deschamps (Prancis), Gareth Southgate (Inggris) dan Zlatco Dalic (Kroasia). Namun jangan salah dan jangan lupa, bukankah sepak bola sekaligus piala dunia, selalu memberi ruang untuk mencatat sejarah baru. (*/mid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: