Menangkal Abrasi di Pantura Cirebon, Begini Perjuangan Fachrudin Cs Melestarikan Hutan Mangrove
Melihat langsung Taman Mangrove Pang Laot yang merupakan Program Jawara dari Pertamina EP Zona 7-APRIDISTA SITI RAMDHANI-RADAR CIREBON
RADAR CIREBON - Taman Mangrove Pang Laut di Desa Jadimulya, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, efektif menangkal abrasi di pantai utara (Pantura) Cirebon.
Tinggal di pesisir pantai memang memiliki tantangan tersendiri. Bukan hanya menghadapi tantangan terik dan panasnya cuaca. Abrasi juga salah satu tantangan bagi warga pesisir.
Saat para wartawan bersama Pertamina Zona 7 mendatangi Taman Mangrove Pang Laut, cuaca cerah dengan suhu 32 derajat celcius.
Namun teriknya matahari tak menyurutkan semangat untuk berkunjung ke sana. Untuk sampai di Taman Mangrove harus melewati jalan setapak di antara beberapa empang.
Mendekati lokasi, terdapat jembatan kayu yang diapit rimbunnya pohon mangrove. Angin pun berembus, dan deburan ombak memecah suasana perjalanan.
Sampai di tempat peristirahatan, Ketua Perkumpulan Pang Laot Yudha Putra, Fachrudin menyapa kedatangan para wartawan dari berbagai media di Cirebon bersama dengan Pertamina Zona 7.
Dia terlihat antusias menceritakan perjalanannya dalam menanam mangrove di Cirebon.
Meski tak muda lagi, semangatnya dalam menanam mangrove dapat dirasakan dari ia bercerita. Ia mengatakan kondisi pantai di Kota Cirebon sangat kritis akibat abrasi dan banjir rob.
BACA JUGA:Pendaftaran CPNS 2024 Akan Ditutup Malam Ini, Berikut Pesan MenpanRB Kepada BKN
Tingkat arus dan kadar garam yang tinggi menjadi tantangan utama. Menjaga kelestarian hutan mangrove adalah upaya untuk menangani masalah tersebut.
Mirisnya kerusakan dan degradasi mangrove terjadi karena tekanan pembangunan. Cirebon hingga saat ini hanya memiliki hutan mangrove seluas 1.780 hektare dengan kondisi rusak 480 hektare.
Lebih dari 70% garis pantai pesisir Cirebon tergerus abrasi dengan rata-rata 1 meter per tahun. Minimnya pemecah gelombang alami juga turut membuat kerusakan mangrove.
"Peningkatan volume sampah juga kian merusak mangrove karena terjebak di wilayah hutan mangrove," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: