Juara Dunia 100 Meter, Lalu Muhammad Zohri Bikin Sejarah

Juara Dunia 100 Meter, Lalu Muhammad Zohri Bikin Sejarah

JAKARTA-Tampil di pentas dunia menjadi mimpi besar atlet Indonesia dari cabang olahraga manapun. Termasuk bagi Lalu Muhammad Zohri, sprinter muda Indonesia yang menghebohkan dunia atletik dunia dan tanah air. Dia menjadi sprinter pertama Indonesia yang mencicipi gelar juara dunia Kejuaraan Dunia U-20 yang digelar di Tampere, Finlandia, Kamis dini hari (WIB). Sebelumnya, Lalu merengkuh tiket menuju ajang tahunan itu pada test event Asian Games di Jakarta awal tahun ini. Dengan modal catatan waktu 10,25 detik, Lalu Zohri akhirnya mendapatkan slot di Kejuaraan Dunia. Awal Juni lalu, pelari asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu meraih emas Kejuaraan Asia Junior di Jepang. Saat itu, dia mencatatkan waktu 10,27 detik. Dengan kondisi yang ada saat ini, Zohri mampu mengejutkan dunia. Tampil di final, Lalu menempati line ke-8. Dia memperlihatkan start mulus, berbeda dengan ketika dia menjadi juara Asia junior belum lama ini. Lalu bersaing ketat dengan pelari muda tercepat dari seluruh Indonesia. Tetapi, pelari yang masih tercatat sebagai siswa SMA Ragunan itu mencatatkan waktu terbaik 10,18 detik. Itu mengungguli dua pelari Amerika Serikat, Anthony Scwartz dan Eric Harrison yang sama-sama mencatatkan waktu 10,22 detik. “Sangat bangga sekali karena saya buat sejarah bagi Indonesia, sangat luar biasa,” kata Lalu dalam video yang sudah tersebar. Indonesia tercatat meloloskan tiga atlet muda ke Kejuaraaan Dunia U-20. Selain Lalu, masih ada Halomoan Binsar (lari 400 meter putra), dan Idan Fauzan Richsan (lompat galah putra).  Nah, sebelum berangkat, Lalu dan Idan sempat mengalami masalah pengurusan visa. Khusus Lalu, dia membutuhkan penjamin gunamendapatkan visa. Sebab, dia merupakan seorang yatim piatu. “Saya yang mesti tanggung semua, jika tidak ya tidak dapat visa,” kata Bob Hasan, Ketua Umum PB PASI setelah mengikuti rapat di Kantor Kemenko PMK, Jakarta. Sedangkan bagi Idan, dia terpaksa tidak berangkat lantaran galah yang dia gunakan untuk bertanding tidak bisa masuk ke pesawat. Lalu Zohri merupakan penggawa tim sprinter putra Indonesia. Dia bersama Fadlin, Yaspi Boby, Eko Rimbawan, dan Bayu Kartanegara. Mereka menjadi pilihan utama pelatih Eni Nuraini untuk disiapkan di nomor estafet 4x100 meter putra pada Asian Games 2018. Khusus Lalu Zohri, dia baru bergabung sejak pelatnas berlangsung awal Januari 2018 lalu. Sebagai pendatang baru, Lalu masuk pelatnas setelah Eni memantau dia di Kejurnas PPLP yang berlangsung di Lombok, NTB. Saat itu, Lalu mencatatkan waktu di kisaran 10,40 detik. “Dia ini memang istimewa, secara teknis dia punya bakat alam,” terangnya. Terbukti, berlatih selama enam bulan bersama skuad pelatnas, Lalu muncul mengejutkan dengan sejumlah pencapaian baru. Yakni juara Asia junior 2018 dan Juara dunia U-20 2018.  Satu hal yang cukup unik adalah, Lalu terlihat kesulitan mencari bendera Merah Putih untuk selebrasi. Informasi yang diterima Jawa Pos (Radar Cirebon Group) pelatih memang tidak punya ekspektasi bahwa Lalu bakal menjadi yang tercepat dan selanjutnya menjadi juara dunia. Berikutnya, apresiasi muncul atas pencapaian yang diraih Lalu Zohri. Salah satunya dari pengurus Real Estate Indonesia (REI), yang menjanjikan sebuah rumah baru. Dari informasi yang berkembang, rumah Lalu di Lombok masih berdinding kayu dan bambu. Bahkan Menpora Imam Nahrawi, secara pribadi ingin membantu untuk merenovasi tempat tinggalnya. Selanjutnya, Kemenpora juga menyiapkan bonus khusus sebagai apresiasi dari pemerintah. “Untuk detailnya, sedang kami bahas di internal Kemenpora,” terangnya. Sebagai gambaran, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mendapatkan bonus senilai Rp250 juta. Usia Lalu masih 18 tahun saat ini, secara teknis dia masih punya kesempatan besar memacu prestasinya di masa depan. Hanya, ada beberapa poin yang harus dia jaga, salah satunya yakni agar tidak cepat puas atas segala prestasi yang dia raih. Berkaca dengan kondisi Sudirman Hadi, olimpian di 2016 yang kini prestasinya menurun. Pemegang rekor nasional 100 meter putra, Suryo Agung Wibowo berharap, PB PASI bisa menjaga dengan baik potensi tersebut. “Karena melihat usia, masih sangat muda, jadi biar prestasi benar-benar puncak dan tahan lama,” terangnya. Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengapresiasi prestasi yang dicatatkan Mohammad Zohri. Menurutnya, apa yang diraihnya sangat membanggakan bagi Indonesia. “Tentu saja kita bangga ada anak bangsa yang jadi juara. Saya kira tidak saya saja, tapi seluruh rakyat Indonesia tentu senang bangga \" ujarnya usai menghadiri perayaan puncak hari koperasi di ICE BSD, tangerang, kemarin (12/7). Jokowi menambahkan, peristiwa itu menambah optimisme Indonesia jelang Asian games 2018. Sebelumnya, Indonesia Open Badminton juga mencatatkan prestasi yang positif. \"Itu nanti modal-modal kemenangan seperti ini, kayak kemaren badminton, itu modal Asian Games  2018,\" imbuhnya. (nap/far)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: