Oktober, Rencananya Proyek Jetty Playangan Tuntas

Oktober, Rencananya Proyek Jetty Playangan Tuntas

CIREBON-Proyek normalisasi dan pemasangan jetty di Sungai Desa Playangan, Kecamatan Gebang yang dilaksanakan dengan anggaran Rp11,9 miliar ditarget selesai pada bulan Oktober 2018 nanti. Kepastiannya disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai BBWS CC Uki SSos ST MSi saat ditemui Radar Cirebon, usai monitoring progres pelaksanaan proyek di Desa Playangan yang bersumber dari APBN tersebut. Dikatakan Uki, pelaksanaan proyek tersebut sudah berlangsung beberapa bulan. Jika sebelumnya fokus pada pembuatan kubus beton, saat ini pelaksana proyek sudah mulai mengerjakan sisi fisik di Sungai Playangan. “Sudah ada kegiatan normalisasi, kubus beton juga sudah dimobilisasi ke sungai, dari lokasi pencetakan sampai dengan tadi saat kita tinjau di lapangan tidak ada persoalan berarti,” ujar Uki. Dijelaskannya, progres pelaksanaan proyek saat ini baru di angka 35 persen. Artinya, progres pelaksanaan sudah sesuai target dan estimasi waktu sesuai kontrak kerja pelaksana proyek. “Kami optimis ini bisa dikebut dan selesai tepat waktu. Perkiraan Oktober 2018 rampung. Kami juga berterima kasih atas dukungan semua pihak, baik pemerintah desa, kabupaten dan lainnya yang sedari pertama mengawal program ini bersama teman-teman dari DPR RI,” imbuhnya. Ditambahkan Uki, untuk pemasangan jetty di Sungai Playangan akan dipasang pada sisi kiri dan kanan sungai. Hal tersebut dilakukan untuk melindungi areal pertanian yang ada di sisi sungai. “Nanti teknisnya itu untuk sisi kanan sungai akan dipasang 150 meter dan untuk sisi kiri sekitar 125 meter. Dipasang mulai pintu air dan mengarah ke muara. Untuk normalisasi sendiri akan dilakukan sepanjang 1.300 meter,” jelasnya. Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Yoseph Umar Hadi saat ditemui Radar Cirebon di sela-sela kunjungan kerjanya melihat progres pelaksanaan pengerjaan proyek normalisasi dan pemasangan jetty tersebut, meminta masyarakat untuk turut serta melakukan pengawasan dan tidak ragu menegur pelaksana proyek jika hasil pekerjaannya tidak sesuai dengan spesifikasi. “Masyarakat harus berpartisipasi, tegur jika ada yang salah dalam pelaksanaannya. Tapi ingat juga jika benar, maka harus didukung serta disukseskan. Sejauh ini, saya lihat pelaksanaan sudah on the track,” jelasnya. Ia pun berharap selain proses pemasangan jetty dan normalisasi Sungai Playangan, ada perbaikan juga bisa dilanjutkan dengan perbaikan pintu air. Sehingga, air asin dan air tawar tidak bercampur dan bisa dimanfaatkan untuk pertanian serta kebutuhan lainnya. “Tadi juga kita lihat pintu airnya ada trouble. Ini mudah-mudahan bisa diperbaiki. Saya lihat bisa dilakukan dan tidak harus menunggu lama. Tinggal pergantian pada bilah dan plat penutup pintunya saja,” ungkapnya. Selain mengunjungi proyek normalisasi di Desa Playangan, Yoseph juga mengunjungi Bendung Karet Jamblang di Desa Sambeng Kecamatan Gunung Jati. Kedatangan Yoseph tersebut sekaligus untuk melihat sejauh mana kerusakan yang terjadi pada bendung karet karena keberadaannya yang sangat penting untuk penunjang air baku PDAM dan pemanfaatan untuk pertanian. “Sudah kita lakukan hitung-hitungan dengan BBWS. Untuk dua titik bendungan karet di Tawangsari dan Jamblang ini butuh sekitar 20 miliar,” pungkasnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: