Pedagang Asongan Duduki Stasiun

Pedagang Asongan Duduki Stasiun

CIREBON - Sebanyak 800 pedagang asongan yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Asongan Cirebon-Prujakan (IPACP) tadi malam (19/2) hingga dini hari (20/2), menduduki di dalam Stasiun Prujakan-Cirebon. Perkumpulan pedagang asongan ini memerotes Daops 3 PT KAI yang memberikan aturan mengenai larangan para pedagang asongan. Disebutkan, mulai pukul 00.00 tadi dini hari lingkungan stasiun harus sudah sudah streil dari para pedagang. Ketua IPACP Jendral Naryo Ambon (50), kesal dan kecewa pada sikap PT KAI yang tidak memberikan solusi mengenai larangan berjualan di lingkungan stasiun. Larangan ini, lanjut Naryo Ambon, tidak mempunyai landasan dan dasar, jika alasannya hanya karena ingin ketertiban dan kenyamanan. \"Ini tidak ada dasarnya, mau dikemanakan rakyat ini, kita di sini lebih dari 800 orang menggantungkan nasibnya dari sini,\" ujarnya. Pedagang asongan lainnya, Boksum (45) menyebutkan IPACP memiliki akta notaris keorganisasian yang resmi, sehingga dirinya bersama rekan-rekan lain menuntut keadilan. \"Kita dari sore nongkrong di sini, ternyata sudah pukul 00.00 lebih tidak ada reaksi apa-apa. Kami semua akan menuntut keadilan, karena kita resmi ada badan hukumnya,\" ucapnya.   Secara tegas ia mengkritisi kinerja Pemkot dan DPRD Kota Cirebon yang hingga kini tutup mata dan tutup telinga. Disebutkan, pemkot dan DPRD yang notabene bekerja untuk rakyat, kini hanya mementingkan nasibnya sendiri. \"Mereka jangan sok sibuk, tolong berikan solusinya bagaimana? Dari Daop katanya akan merekrtut tenaga kerja, tenaga kerja yang bagaimana? Kalau misalkan ada pejabat negara yang akan lewat pun kita taat aturan, kita tidak pernah melanggar kalau ada yang lewat kita pun tidak berjualan. Jadi kurang apa?\" katanya. Junior Manager Invector 3B Cirebon-Prujakan, Ali Afandi mengungkapkan dari pukul 00.00-06.00 masih memberikan toleransi kepada para pedagang asongan untuk berjualan. Setelah itu, secara tegas akan dilakukan tindakan persuasif. Saat ditanya apakah pihaknya sudah memberikan solusi, ia menjawab, bahwa telah merekrut tenaga karyawan untuk dijadikan sebagai cleaning service dan jasa kuli angkutan barang. Diakuinya juga, bahwa hingga kini pihaknya belum melakukan koordinasi dengan Pemkot dan DPRD karena aaesan tertentu seperti sedang sibuk pilgub dan pilwalkot. \"Kita masih memberikan toleransi, pukul 06.00 pagi mereka tetap harus keluar, karena ini demi ketertiban dan kenyaman bersama. Lagian pula besok (hari ini, red) akan ada RI I melintas dari Gambir menuju ke Tegal. Makanya kita sedang siaga I. Tapi secepatnya juga kita akan berkoordinasi dengan pemkot dan dewan untuk solusi ini,\" tuturnya. Pantauan Radar hingga tadi pagi sekitar pukul 02.30, selain beberapa melakukan aktivitas jualan, para pedagang memilih menginap dengan cara tidur-tiduran di stasiun. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: