Alhamdulillah, Warga Korban Bencana Longsor di Kuningan Kini Bisa Tidur Nyenyak

Alhamdulillah, Warga Korban Bencana Longsor di Kuningan Kini Bisa Tidur Nyenyak

KUNINGAN - Sebanyak 60 keluarga korban bencana tanah longsor di Dusun Cimeong, Desa Cilayung, Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan, sudah dua bulan menempati rumah baru di Dusun Ciendog yang dibangun Pemerintah Kabupaten Kuningan. Di lokasi yang baru ini, warga mengaku senang dan betah tinggal di rumah semi permanen senilai Rp 120 juta per unit tersebut. Sesuai rencana, pembangunan perumahan bagi warga pengungsi Cimeong tersebut dibuat berderet dalam satu kompleks layaknya perumahan BTN. Kondisi lahan yang berbukit, menjadikan pembangunan perumahan tersebut dibuat berumpak yang diperkuat tembok penahan tebing (TPT) yang tebal untuk mencegah longsor serupa terjadi. Utihat, salah satu warga korban longsor mengaku senang menempati rumah baru tersebut. Kini dia dan warga yang lain tak lagi merasa waswas apabila terjadi hujan deras seperti saat tinggal di Cimeong dulu. \"Sekarang kami bisa tidur nyenyak sekalipun hujan deras hingga beberapa hari. Berbeda saat tinggal di Cimeong dulu. Kalau ada hujan besar kami harus mengungsi ke tempat yang lebih aman,\" ujar Utihat. Utihat dan keluarganya mulai menempati rumah tersebut sebelum bulan puasa lalu. Di rumah tipe 36 tersebut, mereka diberi rumah lengkap dengan perabotan seperti ranjang, lemari dan meja tamu secara gratis. \"Akibat musibah longsor dan pergerakan tanah dulu menyebabkan rumah kami rusak, termasuk perabotannya. Alhamdulillah, sekarang kami diberi rumah berikut perabotannya dari pemerintah. Sehingga kami tidak perlu repot lagi membeli meja, kursi dan lainnya,\" ujar Utihat. Senada diungkapkan Warsan, salah satu pengungsi Cimeong, yang kini bisa tinggal tenang di rumah barunya. Warsan pun mengaku masih sesekali mengunjungi kampung lamanya di Cimeong untuk sekadar bercocok tanam dan mengontrol pertaniannya. \"Kalau rumah di Cimeong sudah tidak bisa ditempati lagi karena rusak berat dan listrik pun sudah dicabut. Tapi kami masih punya lahan di sana, sehingga masih beberapa kali ke Cimeong untuk bertani,\" ujar Warsan. Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (DPrPP) Kabupaten Kuningan M Ridwan Setiawan mengungkapkan, pembangunan perumahan untuk relokasi pengungsi Cimeong dikerjakan dua tahap dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp 7,5 miliar. Anggaran merupakan bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan APBD Kabupaten Kuningan. Menurut Ridwan, jika dihitung satuan per unit rumah warga tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp 120 juta. Termasuk perabotan rumah tangganya. \"Alhamdulillah pengerjaan perumahan untuk relokasi korban longsor Cimeong berjalan sesuai rencana. Bulan Mei 2017 mulai penggarapan, dan tuntas pada Februari 2018 dan tahap kedua pada April. Sehingga 60 keluarga korban longsor Cimeong sudah menempati rumah baru sebelum puasa,\" ujar Ridwan saat meninjau lokasi perumahan korban longsor Cimeong akhir pekan lalu. Ridwan mengatakan, masih ada beberapa fasilitas umum yang harus dibenahi di lokasi pemukiman warga tersebut seperti tempat ibadah, taman dan lainnya. Untuk hal tersebut, kata Ridwan, akan dilakukan secara bertahap dan melibatkan partisipasi dinas lain termasuk pemerintahan desa setempat. \"Kami mengapresiasi sudah ada kesepakatan warga akan membangun musala di sana. Sedangkan untuk pembangunan taman atau lainnya, mudah-mudahan bisa dibangun secara bertahap dengan melibatkan dinas terkait,\" ujar Ridwan. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: