Juntinyuat, Desa Migran Produktif di Indramayu, Begini Kondisinya

Juntinyuat, Desa Migran Produktif di Indramayu, Begini Kondisinya

Desa Juntinyuat, Kecamatan Juntinyuat, menjadi salah satu kantong TKI di Kabupaten Indramayu. Sebagai desa buruh migran (Desbumi), Pemerintah Desa Juntinyuat menaruh perhatian sangat besar pada TKI. Bukan hanya pada warganya yang berangkat ke luar negeri, namun juga keluarga yang ditinggalkan di Indonesia. ========= DALAM kurun waktu 2016-2018, tercatat ada 389 warga Desa Juntinyuat yang berangkat menjadi TKI. 133 warga adalah laki-laki dan sisanya perempuan. Lebih dari separuhnya memilih mengadu nasib di Taiwan, kemudian Hongkong, Malaysia, Jepang, Korea dan Singapura. Negara-negara timur tengah sudah tidak lagi dilirik karena ada moratorium. Namun hingga saat ini masih ada beberapa warga Juntinyuat yang mengais rezeki di Arab Saudi. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Namun ada juga yang bekerja sebagai buruh pabrik. Melihat tingginya minat masyarakat untuk bekerja di luar negeri, Pemerintah Desa Juntinyuat tidak mau kecolongan. Sebagai bentuk perlindungan pada warga yang ingin berangkat menjadi TKI, pemerintah desa melahirkan Peraturan Desa Nomor 02 tahun 2017 tentang Pekerja Migran dan Anggota Keluarga asal Desa Juntinyuat. Dalam aturan itu, pemerintah desa berusaha memastikan jika warganya berangkat menjadi TKI yang legal, sesuai prosedur dan melalui jasa penyalur tenaga kerja yang terpercaya dan tidak bermasalah. Sponsor yang memberangkatkan warga Desa Juntinyuat juga harus berasal dari wilayah Indramayu dan Cirebon agar mudah dilacak. Selain itu, peraturan desa tersebut juga mengatur anggota keluarga buruh migran Desa Juntinyuat. Di mana saat ada anggota keluarganya yang berangkat menjadi TKI harus mendapat restu dari keluarga dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: