Biaya Operasional Kelenteng Hok Keng Tong Tanpa Bantuan Pemerintah Murni dari Jamaat

Biaya Operasional Kelenteng Hok Keng Tong Tanpa Bantuan Pemerintah Murni dari Jamaat

CIREBON-Kabupaten Cirebon memiliki banyak cagar budaya, termasuk di dalamnya kelenteng. Namun sayangnya, minim perhatian pemerintah. Pola pembangunan kelenteng selama ini pun, bersumber dari bantuan umat. Pengurus Kelenteng Hok Keng Tong Plered Sugianto mengaku selama ini, Pemerintah Kabupaten Cirebon belum memberikan bantuan atau melakukan pemugaran pada kelenteng tersebut. Padahal, merupakan kelenteng tertua se-Jawa. \"Belum ada (perhatian, red). Pemerintah belum menyentuh sama sekali,\" ujar Sugianto kepada RadarCirebon. Selama ini, biaya operasional ini berasal dari bantuan atau sumbangan umat. Termasuk untuk pemugaran ataupun pembangunan. \"Kita berupaya sendiri. Biasanya dari bantuan atau sumbangan umat di sini,\" terangnya. Padahal, kata dia, Kelenteng Plered ini sudah berdiri sejak 1389. Dan para pengurus serta umatnya pun sering berpartisipasi dalam kegiatan Pemkab Cirebon. Seperti dalam HUT Kota atau Kabupaten Cirebon. \"Kita berpartisipasi aktif, dan di sini juga tidak hanya untuk umat di kabupaten, tapi juga di luar kota. Hanya saja, belum ada timbal balik dari pemerintah dalam pelestarian cagar budaya kelenteng,\" terangnya. Meski tidak ada bantuan dari pemerintah, lanjut Sugianto, banyak umat yang peduli terhadap kelenteng sebagai tempat ibadah. Bahkan, kelenteng menyediakan sembilan kamar untuk umat yang hendak bermalam usai melakukan sembahyang. \"Banyak permintaan dari umat untuk menyediakan kamar. Karena, kadang umat dari luar kota suka bingung ingin menginap di mana. Akhirnya, dibangunlah 9 kamar ini. Dananya pun dari umat,\" paparnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparbudpar) Kabupaten Cirebon, Hartono MM mengatakan, kelenteng memang masuk cagar budaya. Selama ini, Pemkab Cirebon memang memiliki program untuk pemeliharaan cagar budaya. Hanya saja, semua terbentur anggaran yang ada. \"Memang saya akui belum menyentuh kelenteng. Saat ini baru untuk Makam Gunung Jati dan situs budaya lainnya yang kecil,” katanya. Anggaran yang ada, tambah dia, dipergunakan secara bergilir memelihara situs kebudayaan yang ada. \"Cagar budaya di Kabupaten Cirebon ini banyak, sedangkan anggaran yang ada sangat terbatas. Tidak hanya kelenteng, tapi situs lainnya juga memang harus dipelihara,\" pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: