Pelindo Ngaku Sudah Lakukan Uji Debu Batu Bara
CIREBON-Desakan sejumlah warga untuk melakukan uji kualitas udara atas aktivitas bongkar muat batu bara, ditanggapi Manajemen PT Pelindo II Cabang Cirebon. Supervisi Humas PT Pelindo II Cabang Cirebon Heni mengatakan sejauh ini sudah melakukan uji kualitas udara di Pelabuhan, terkait dengan dampak polusi yang diakibatkan adanya bongkar muat batu bara. \"Kita sih sudah melakukan itu (uji kualitas udara, red). Sudah kami lakukan oleh bagian teknis,\" katanya kepada Radar Cirebon. Heni menjelaskan, hanya saja pengujian itu memang tidak disampaikan kepada masyarakat. Terkait hasil uji kualitas udara, Heni belum mebeberakannya. Hal ini karena yang lebih mengetahui hasil tersebut adalah bagian teknis.\"Ya memang hasilnya tidak disampaikan ke masyarakat,\" ujarnya. Namun, apabila diperlukan pihaknya bersedia untuk menyampaikan hasil itu kepada masyarakat. Sejauh ini, kata dia, memang ada dampak debu batu bara yang dirasakan masyarakat. Namun dampaknya tidak terlalu signifikan. Terkait dengan keluhan, pihaknya mempersilakan warga jika ada masukan yang disampaikan. Karena masyarakat juga ikut mengawasi adanya aktivitas batu bara di pelabuhan. \"Ya, kalaupun ada dampak, yang pertama justru kami-kami yang bekerja dekat pelabuhan ini juga sudah merasakannya,\" cetusnya. Sebelumnya, warga meminta komitmen terkait dengan dampak polusi debu batu bara yang ditimbulkan dari aktivitas bongkar muat. Apalagi saat ini cuaca ekstrem angin kencang. Dampak polusi batu bara mengotori kualitas udara. Komitmen itu harus ditunjukan dengan pengukuran kualitas udara secara berkala. Sekretaris RW 1 Pesisir Kelurahan Panjunan, Rastim mengatakan sejauh ini uji debu dan kualitas udara hanya dilakukan PT Pelindo II Cabang Cirebon, tanpa melibatkan masyarakat. \"Ya pengujian debu ada, tapi hasilnya kita tidak diberi tahu,\" tukasnya. Untuk itu, lanjut Rastim, persatuan RW rencannya akan mendatangi pihak pelindo. Meminta komitmen terkait dengan prosedur penganangan dampak batu bara. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: