Waspada! Kabupaten Cirebon Masuk Zona Merah Rawan Bencana Nasional

Waspada! Kabupaten Cirebon Masuk Zona Merah Rawan Bencana Nasional

CIREBON-Wilayah Kabupaten Cirebon begitu luas. Membentang dari mulai pegunungan sampai ke pesisir pantai. Karena kontur daerah, iklim dan topografinya, tak heran jika Kabupaten Cirebon begitu akrab dengan bencana. Plh BPBD Kabupaten Cirebon H Eman Sulaeman mengatakan, Kabupaten Cirebon masuk zona merah wilayah rawan bencana. Hal tersebut merujuk data dari Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI). “Kabupaten Cirebon menempati urutan ke 5 se-Indonesia untuk urusan risiko bencana banjir. Kita berada di zona merah, scoring point-nya sekitar 185. Sementara untuk iklim eskstrem kita peringkat ke 4,” ujar Eman. \"\"Oleh karena itu, Kabupaten Cirebon kemudian masuk ke dalam target program strategis Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dalm program rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) agar bisa segera menurunkan level potensi bencananya. Dari 13 jenis bencana yang sering terjadi di Indonesia seperti longsor, banjir, pergerakan tanah, kekeringan, puting beliung, rob air laut. Dari semua jenis bencana yang umum terjadi di Indonesia, 9 di antaranya pernah terjadi di Cirebon. “Salah satu caranya adalah penguatan BPBD baik dari SDM maupun peralatannya, support kegiatan pengurangan risiko bencana dan sosialisasi program-program pengurangan risiko bencana, ini nantinya akan mempu mengurangi status level merah yang saat ini disandang Kabupaten Cirebon,” imbuhnya. Ditambahkan Eman, ada tiga tugas pokok BPBD yakni pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Tiga tugas utama ini kemudian diterjemahkan dengan tiga tugas khusus yakni komando, koordinasi dan pelaksanaan. “Pra bencana itu kegiatan pencegahan, kesiapsiagaan seperti pelatihan dan sosialisasi dan mitigasi. Saat bencana adalah aplikasi penanganan kebencanaan dan untuk pasca bencana adalah proses recovery dan pemulihan baik psikis maupun materil,” jelasnya. Dijelaskan Eman,  pada kasus banjir besar pada awal 2018 lalu. Sebanyak 53 desa diterjang banjir. 53 desa tersebut terdiri dari 19 kecamatan dari total 40 kecamatan di Kabupaten Cirebon. “Penanganan kebencanaan ini erat kaitannya dengan kepentingan investasi. Daerah yang aman dan siap menghadapi persoalan kebencanaan tentu akan dibanjiri investasi. Pun demikian Kabupaten Cirebon dimana pengurangan resiko bencana akan berdampak positif untuk iklim investasi,” katanya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: