Gagal Panen, Petani Pantura Indramayu Minta Kompensasi
INDRAMAYU–Petani di wilayah pantura Kecamatan Kandanghaur meminta pemerintah memberikan kompensasi atas kegagalan panen padi yang dialami mereka. Kompensasi diperlukan demi menjaga ekonomi petani agar tidak terpuruk dan bisa melanjutkan cocok tanam pada musim rendeng yang akan datang. Ketua KTNA Kecamatan Kandanghaur, Waryono Batak menyatakan, saat ini nasib petani di wilayahnya benar-benar diujung tanduk menyusul upaya penyelamatanan tanaman padi dari ancaman gagal panen tidak optimal. Sebab meski tanaman kembali menghijau setelah mendapatkan pasokan air, namun tidak semuanya menghasilkan bulir. Disebutkan, seluas sekitar 1.000 hektare sawah yang mengalami kondisi demikian. “Padinya banyak yang tidak berisi,” ucap dia. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian petani. Mereka dibayang-bayangi ketiadaan modal untuk kembali bercocok tanam di musim rendeng yang waktunya diperkirakan mulai akhir tahun nanti. Karena hasil panen musim gadu yang tidak seberapa, hanya cukup untuk makan keluarga sampai musim rendeng tiba. Menurut Waryono Batak, kegagalan panen musim gadu ini merupakan kesalahan pemerintah dalam melakukan antisipasi terjadinya krisis air diwilayah Kecamatan Kandanghaur. Sehingga sangat wajar, jika pemerintah memberikan kompensasi kepada para petani. Kompensasi yang dibutuhkan diantaranya bantuan bibit, pupuk, sarana dan prasarana pertanian serta modal untuk mengolah tanah. “Kami dan para petani dari awal sudah teriak-teriak minta tolong. Minta pasokan air, tapi tidak direspons. Baru setelah tanaman padi mau mati, ada perhatian dan nyatanya hasil tidak maksimal. Makanya pemerintah harus bertanggungjawab terhadap nasib petani kami,” pinta dia. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: