Gawat! Geger Pemeriksaan Kesehatan Ilegal di Waled

Gawat! Geger Pemeriksaan Kesehatan Ilegal di Waled

CIREBON-Sejumlah warga mengaku resah dengan beredarnya pesan berantai yang meminta warga untuk berhati-hati, jika rumahnya kedatangan tamu yang menawarkan jasa pemeriksaan kesehatan dengan biaya murah. Warga resah karena ternyata pihak yang melakukan pemeriksaan tersebut bukan berasal dari kalangan medis, dan khawatir jika di lingkungannya tertular penyakit menular, akibat pemeriksaan kesehatan yang salah satunya menawarkan jasa cek darah dengan metode pengambilan sample darah dengan jarum suntik. Kuwu Desa Mekarsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon Uman Jayus Nurdin kepada RadarCirebon mengatakan, sudah mengetahui pesan berantai yang kini beredar melalui aplikasi whatsapp tersebut. ‘Saya sudah tahu, beberapa hari ini banyak pesan di whatsapp yang mengatakan jika di wilayah Waled Asem dan Mekarsari ada pemeriksaan kesehatan yang bikin resah. Dilakukan oleh orang yang tidak dikenal. Itu benar terjadi. Tapi sudah lama, sudah sebulan lalu sebelum lebaran Idul Fitri,” ujar Uman. Menurut Kuwu, pihaknya menerima informasi dari masyarakat tentang keberadaan sejumlah orang yang saat itu menawarkan pemeriksaan kesehatan dengan tarif murah. “Jasanya waktu itu ada dua. Yang pertama itu pemeriksaan tensi darah, dan yang kedua itu pemeriksaan sample darah. Warga banyak yang melakukan pengecekan tensi saja, bayarnya sekitar 10 ribu. Kalau yang pemeriksaan darah itu warga tidak ada yang mau,” imbuhnya. Namun demikian, pihaknya sudah memberikan imbauan kepada warga untuk menolak pihak-pihak yang datang, baik menawarkan pemeriksaan kesehatan ataupun lainnya tanpa seizin dan sepengetahuan pemerintah desa. “Kita juga tidak tahu pas kejadian, tahunya setelahnya. Lokasi kejadiannya di Blok Pahing. Kalau dari keterangan warga hanya dicek kesehatan saja. Saat ditawarkan cek darah, warga tidak ada yang mau. Yang jelas, itu petugas kesehatan illegal. Tanpa sepengetahuan pemerintah desa dan tanpa izin kami,” jelasnya. Sementara itu, Sumira warga Desa Blok Pahing yang ditemui Radar Cirebon mengatakan, jika pihak yang menawarkan jasa pemeriksaan tersebut terlihat memiliki kelainan seperti waria. Meskipun ditarif sepuluh ribu untuk sekali pemeriksaan, tapi jika ada warga yang punya uang dua ribu pun diterima. “Sebenarnya sih tidak maksa. Saat itu, ada yang punya dua ribu pun boleh diperiksa,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: