Kemarau Berkah bagi Perajin Batu Bata

Kemarau Berkah bagi Perajin Batu Bata

CIREBON-Bagi sebagian warga, musim kemarau sangat meresahkan. Sebab berdampak pada krisis air bersih dan kekeringan. Namun tidak begitu dengan yang dirasakan sejumlah perajin batu bata di Kabupaten Cirebon. Kondisi itu justru membawa berkah. Warga Kelurahan Kaliwadas, Blok Setu Wetan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon Asmui mengaku, musim kemarau ini justru bisa meningkatkan produksi batu bata yang menjadi usahanya. \"Alhamdulillah musim kemarau ini berkah buat saya,\" ungkapnya kepada Radar Cirebon. Dalam sehari, ia seorang diri bisa memproduksi 300-400 buah batu bata. Namun saat musim penghujan, dirinya hanya mampu memproduksi 100 batu bata saja. Ini dikarenakan meningkatnya jumlah permintaan saat musim kemarau. Banyak orang yang membangun gedung maupun rumah pada saat musim kemarau. \"Lumayan, karena bata merah yang diproduksi lebih cepat laku terjual dibandingkan musim hujan. Orang biasanya langsung datang ke sini untuk membeli tanpa saya menjual ke toko material terlebih dahulu. Sebab daerah sini dikenal dengan perajin bata,\" kata Asmui. Di musim kemarau ini, kata dia, bata merah yang dibuat lebih cepat kering karena panas matahari sangat mendukung. Sementara itu, proses pembuatan hingga dibakar, lanjut Asmuin, hanya membutuhkan waktu dua minggu. Sedangkan pada musim hujan, ia perlu waktu 1 hingga 1,5 bulan. Untuk harga sendiri, satu buah bata merah Rp1.000. \"Harga satu buahnya Rp1.000, biasanya orang beli 1 dum isi 2.000 bata dengan harga Rp2 juta,\" ujarnya. Sedangkan biaya produksi menggunakan tanah liat, kayu bakar dan jerami. \"Modalnya tanah liat. Harga tanah liat 1 damnya Rp300 ribu juga jerami dan kayu bakar. Alhamdulillah kalau musim kemarau atau panas ini bagi saya berkah,\" akunya. Salah satu pembeli, Hasanadin mengaku, terbiasa membeli batu bata merah di Blok Setu Wetan, Kelurahan Kaliwadas. \"Iya langganan di sini, karena kualitasnya bagus,\" singkatnya. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: