Mandiri Kuasai Pasar Remitansi Hong Kong

Mandiri Kuasai Pasar  Remitansi Hong Kong

JAKARTA - Bank Mandiri (BMRI) mendominasi pasar remitansi dari 160 ribu TKI Indonesia di Hong Kong. Tahun lalu, Mandiri berhasil meraup USD 3,6 juta transaksi remitansi atau tumbuh 56 persen dibanding 2011, yang tercatat USD 2,3 juta. Tahun ini, Mandiri berupaya mendorong pertumbuhan remitansi dengan memperluas dua kantor cabang Bank Mandiri Hong Kong. Kantor cabang tersebut melayani transaksi outgoing dan incoming remittance dalam bentuk mata uang Rupiah, USD, JPY, dan HKD ke seluruh bank dan jaringan Kantor Pos di seluruh wilayah Indonesia. \"Perluasan cabang Hong Kong ini mempertimbangkan besarnya potensi pasar retail tenaga kerja Indonesia di sana,\" ujar Dirut Bank Mandiri Zulkifli Zaini di Keswick Street, Causebay, Hong Kong, kemarin (3/3). Tahun lalu, Bank Mandiri Hong Kong juga berhasil mencatatkan outstanding kredit USD 98,6 juta atau naik 29 persen dibanding tahun sebelumnya. Kualitas kredit juga tinggi karena rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) sebesar 0 persen. Selain itu, fasilitas pembiayaan perdagangan (trade financing) Bank Mandiri Hong Kong tahun lalu lebih dari USD 440 juta atau tumbuh 4 persen dibandingkan pada 2011. \"Tahun ini kita targetkan pertumbuhan trade finance 15 persen,\" terang General Manager Bank Mandiri Hong Kong Dikdik Yustandi. Selain menyaksikan perluasan kantor cabang Bank Mandiri di Hong Kong, Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan kemarin juga mengunjungi pelatihan kewirausahaan bagi buruh migran Indonesia yang diselenggarakan Bank Mandiri dengan Universitas Ciputra Entrepreneurship Center. Tahun ini, program Mandiri Sahabatku telah memberi pelatihan pada 2.918 pekerja migran di Hong Kong dan Malaysia. Ketika diluncurkan tahun lalu, program Mandiri Sahabatku diikuti oleh 875 pekerja migran Indonesia di Hong Kong, lantas meningkat menjadi 1.052 orang peserta tahun ini. Pelatihan kewirausahaan ini terbagi dalam tiga tahap pelatihan, yaitu pra penempatan, penempatan, dan pasca penempatan. \"Semua tidak dipungut biaya atau gratis, sehingga mereka nantinya bisa menjadi majikan dengan memulai usaha sendiri ketika pulang ke kampung halaman,\" tambah Zulkifli Zaini. Dahlan menilai, program tersebut positif, karena mampu mengubah pola pikir pekerja migran dari karyawan menjadi wirausaha. \"Program membantu buruh migran yang terbaik adalah inisiatif mereka (Bank Mandiri, red),\" terangnya. (ram)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: