Kasus Penganiayaan Anggota Polres Ciko Bukan Aksi Terorisme

Kasus Penganiayaan Anggota Polres Ciko Bukan Aksi Terorisme

CIREBON-Peristiwa penganiayaan terhadap Brigadir Angga Dwi Turangga masih diselidiki. Sempat muncul isu bahwa pelaku bisa saja dari kelompok terorisme. Apalagi senpi milik anggota patroli Quick Respons (QR) Satuan Sabhara Polres Cirebon Kota itu juga dirampas oleh para pelaku. Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota AKP Rynaldi Nurwan SH MH menepis isu terorisme di balik kejadian itu. Ia mengatakan masih melakukan penyelidikan. “Yang jelas dari hasil penyelidikan, tidak ada terorisme. Wilayah kita aman dari hal-hal demikian. Tapi apapun hasilnya, saat ini belum bisa kita sampaikan,” terang Rynadi kepada Radar Cirebon. Rynaldi enggan merinci langkah-langkah yang tengah dilakukan oleh timnya. Rynaldi menegaskan pihaknya tidak berdiam diri. “Tunggu saja dan kita minta doanya agar cepat terungkap. Saya pun mengimbau masyarakat agar tidak takut dan tidak trauma melaihat kasus ini. Percayakan pada polisi. Kita harus buat situasi Cirebon ini aman,” imbuhnya. Sementara itu, Ibnu Pamungkas, ayah tiri saksi kunci berinisial RA mengaku belum menerima informasi terbaru terkait kasus tersebut. “Saya tentu tidak berani berbicara hal-hal yang bukan kapasitas saya. Yang saya sampaikan tentu hanya yang saya alami saja. Selebihnya itu kewenangan polisi untuk menyampaikan,” jelas Ibnu saat dihubungi Radar Cirebon. Menurut  Ibnu, saat ini kondisi anak perempuannya yang menjadi saksi atas kasus tersebut dalam keadaan sehat. Beruntung, kata Ibnu, dalam penyerangan brutal yang dilakukan oleh dua orang tersebut, anaknya tidak menderita luka sedikitpun. Seperti diberitakan, Brigadir Angga Dwi Turangga diserang saat berada di warung kopi milik RA di Jl Diponegoro, Kesenden, Kota Cirebon, Senin dini hari (20/8) lalu. Sejumlah sumber menyebutkan, malam itu Angga bertandang ke warung kopi sekitar pukul 01.30. Sambil menikmati kopi, ia dan RA yang berusia sekitar 23 tahun itu terlibat obrolan. Tapi, sekitar pukul 02.00 WIB, hal yang tidak diduga-diduga terjadi. Dua pria menggunakan sepeda motor tiba-tiba berhenti di warung itu dan melakukan penyerangan. Linggis pun melayang ke arah Angga. Polisi ini pun tak berdaya. Bahkan saat berusaha mengambil senpi, justru akhirnya senpi itu dirampas. Ibnu Pamungkas, ayah tiri RA, mengetahui peristiwa tersebut setelah RA menggedor pintu rumah sambil meminta tolong. Saat keluar rumah, Ibnu mendapati Angga sudah mandi darah. Dia akhirnya membawa korban ke RS Sumber Kasih. Sementara itu, data terakhir hingga kemarin menyebutkan jika Angga dipindahkan ke RS Kramat Polri Jakarta dengan alasan untuk penanganan medis yang lebih serius. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: