7 Tembakan Teroris Mengenai Ipda Dodon

7 Tembakan Teroris Mengenai Ipda Dodon

CIREBON-Saeful Murad Kardila menceritakan detik-detik saat sang anak, Ipda (Anumerta) Dodon Kusdianto, diserang di Tol Kanci-Pejagan. Saat itu, Jumat malam (24/8) lalu, sekitar pukul 21.15, Dodon dan rekannya Widi Harjana melihat tiga orang di sisi tol. Mereka lalu memutuskan melihat lebih dekat. Karena khawatir terjadi kecelakaan atau lainnya. Kardila menjelaskan, tujuan anaknya ketika menghampiri pelaku di sisi tol justru untuk memberikan pertolongan.  “Maksudnya baik, barangkali orang itu dibuang di pinggir tol. Nggak ada pikiran negatif,” ujar Kardila kepada Radar Cirebon. Tak disangka, justru disambut dengan tembakan. Dodon terkena tujuh tembakan. “Begitu anak saya menanyakan barangkali bisa membantu, dijawab dengan tembakan. Makanya kena pertama mulut, gigi tiga hilang. Setelah itu ditembak bagian dada, lalu tangan kanan dan bahu. Total ada tujuh tembakan,” tuturnya. Setelah kejadian malam itu, Kardila yang menerima informasi langsung menuju RS Mitra Plumbon untuk melihat kondisi anaknya. “Malam itu ada informasi mau dibawa ke Bandung, lalu kapolda datang dinyatakan tidak jadi ke Bandung. Besoknya hari Sabtu sore (26/8) RS Mitra tidak sanggup, baru anak saya dibawa ke Jakarta,” ujar pria 76 tahun itu. Kardila juga sempat menjelaskan operasi dan perawatan medis Dodon selama di RS Polri Kramat jati. “Operasi di Jakarta itu mengeluarkan darah di paru-paru dan jantung,” ungkapnya. Ia sendiri tak punya firasat bakal ditinggal sang anak untuk selama-lamanya. Tapi, sambungnya, firasat dialami ibunda almarhum, Mien Turmin (74). Sebelum terjadi aksi penembakan, kata Kardila, istrinya mimpi melaksanakan hajatan. “Ibunya mimpi. Dalam mimpi, sedang melaksanakan hajatan. Tapi nggak tahu hajatan apa,” tutup Kardila. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: