Menunggu Rencana Penataan Kawasan Hingga Sukalila Terbakar?

Menunggu Rencana Penataan Kawasan Hingga Sukalila Terbakar?

Bantuan Dana Investasi sebesar Rp5,5 miliar untuk penanganan kawasan kumuh bisa tak terserap. Kepada Radar Cirebon, Kepala Bidang Pemukiman, Khaerul Bachtiar mengatakan, dana itu ada batas waktu yakni akhir Agustus. Sebagaimana diketahui, mulai sejak 2015, program penanaganan kawasan kumuh sudah dimulai. Itu juga menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Pada waktu itu, penanganan kota kumuh berada di Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR). Seiring perjalanan waktu, lahir DPRKP pada januari 2017.Hinggga kini program itu berada di bawah DPRKP. Sejauh ini andil yang diberikan, DPRKP baru berapa haktare dari 2017. \"Pengurangan kumuh kita baru berapa persen. Hitungan ini bukan dari 2015,\" jelasnya. Sementara, kawasan  kumuh Kota Cirebon mencapai 343,4 haktare. Itu berdasarkan ketetapan Surat Keputusan (SK) Walikota terbaru tahun 2018. Dari total kawasan kumuh itu, baru 27,47 haktare yang teratasi hingga tahun 2018. Itu termasuk yang dikerjakan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPKRP) yang baru terlahir pada tahun 2017. Selama dua tahun itu, DPKRP sudah mengurangi kawasan kumuh sebsar 3,07 haktare. Sebagaimana telah diberitakan radarcirebon.com Kebakaran Hantui Kawasan Kumuh Kota Cirebon menjadi fakta sepuluh bulan silam, 11 Oktober 2018, Pemerintah Kota Cirebon memulai perencanaan penataan kawasan Sukalila. Konsepnya ketika itu memang belum jelas. Pedagang inginnya dibangunkan selter seperti di Alun-alun Kejaksan dan Stadion Bima. Tapi, pemerintah juga punya keinginan. Menata kawasan itu. Supaya cantik. Jadi ikon di tengah kota. Rencana besar itu diawali dari sebuah survei. Hanry David saat itu masih menjabat Kepala Bidang Sosial Budaya Ekonomi dan Sumber Daya Alam Badan Perencanaan Pembangunan Pengembangan dan Penelitian Daerah (BP4D). Kawasan Sukalila terbakar hebat. Namun, penyebabnya belum diketahui. Ada yang menyebut arus pendek. Ada juga yang bilang dari pembakaran sampah. Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) juga enggan berspekulasi. Kebakaran hebat di Jl Sukalila Utara ini sulit dikendalikan. Lokasi kios yang berdempet dan terbuat dari kayu, membuat api dengan mudah merambat dan membesar. Dari pendataan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), sedikitnya 20 kios pigura yang terbakar. Ditambah juga ada 20 kios Pasar Mambo. Konsep yang diusung ialah kawasan Sukalila, oase kota. Ada beberapa opsi. Salah satu yang ditawarkan ialah mengosongkan Jl Sukalila Utara dari aktivitas berjualan. Di situ akan ditata. Dijadikan yang disebutnya oase kota. Di seberangnya, jadi tempat pedagang kaki lima. Disebut zona tematik. Pedagang pigura akan diakomodir. Dijadikan sebuah kawasan tersendiri. Konsep penataan ini sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018. Salah satunya mewujudkan visi Kota Cirebon yang RAMAH. Tapi rencana itu sepertinya harus dipendam dalam-dalam. Begini kawasan Sukalila saat ini yang sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018: \"Gambar \"Gambar \"Gambar \"Gambar  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: