Seniman Mengeluh, Anggaran Lemahabang Art Festival Sangat Minim

Seniman Mengeluh, Anggaran Lemahabang Art Festival Sangat Minim

CIREBON-Selama dua malam berturut-turut, warga dari Kecamatan Lemahabang dihibur dengan berbagai pertunjukan seni budaya lokal dalam momen Lemahabang Art Festival. Sayangnya, pemkab masih terkesan setengah-setengah mendukung kegiatan tersebut. Ketua Panitia Lemahabang Art Festival H Taufik HRS saat ditemui Radar Cirebon mengatakan, untuk melaksanakan pagelaran yang sesuai dengan konsep dan kualitas yang dihasilkan maksimal, tentu biaya yang dibutuhkan tidak sedikit. Namun menurutnya, ia tidak akan berbicara persoalan anggaran karena dengan kondisi tersebut, ia tidak mau nantinya malah menjadi kendala yang menghambat kreativitas dan perkembangan seni budaya di Lemahabang. “Kalau boleh jujur, tentu dengan anggaran yang ada melalui PIK sangat jauh dari ideal. Lihat saja yang nanti akan kami tampilkan, banyak kesenian dan kebudayaan, khususnya seni dan budaya masyarakat lokal yakni Lemahabang,” ujar H Taufik. Beberapa kesenian yang nantinya akan tampil, menurut H Taufik adalah Calung, Reog, Angklung Arumba, Angklung SLB, Pencak Silat, Kreasi Seni Tari, dan Qosidah Balasik. “Untuk pertunjukan utama sendiri, nanti akan kita tampilkan Wayang Pitutur dengan lakon ilange Sinta dan Wayang Golek dengan lakon Burisrawa gugur. Acara dilaksanakan dua hari dan hanya digelar saat malam hari saja,” imbuhnya. Ada ribuan talent yang dilibatkan sebagai pengisi acara maupun pendukung acara. Menurutnya, ribuan orang juga dipastikan hadir mengikuti kirab dengan rute Sindanglaut sampai Alun-alun Lemahabang. “Persiapan kita maksimal. Memang sudah jauh-jauh disusun, penyelenggaraan ini kan merupakan eksekusi ajuan saat pelaksanaan musrenbang di tingkat kecamamatan pada tahun 2017 lalu melalui PIK,” jelasnya. Sementara itu, Kuwu Desa Lemahabang Kulon, Rudiana mengatakan, pihaknya sangat mendukung dan siap mensupport pelaksanaan Lemahabang Art Festival tersebut. Bahkan, Desa Lemahabang juga punya konsep bakal menyusun konsep kampung seni. “Di desa kita sudah ada beberapa sanggar dan tempat pelatihan. Kita juga ada konsep kampung seni. Otomatis dengan cara seperti ini (festival art Lemahabang) kita sangat mendukung,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: