Penyerangan Polisi di Kesenden dan Tol Kanci-Pejagan Pelakunya Sama, Ini Motifnya

Penyerangan Polisi di Kesenden dan Tol Kanci-Pejagan Pelakunya Sama, Ini Motifnya

JAKARTA- Kasus polisi ditembak OTK (orang tak dikenal) di Tol Kanci-Pejagan KM 223-400 sedikit demi sedikit terungkap. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menduga penembakan tersebut karena dendam. Tito menjelaskan, mertua pelaku terhubung dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ditangkap sebulan lalu oleh petugas. Pelaku berinisial SR itu lalu melakukan penembakan terhadap Ipda (Anumerta) Dodon Kusdianto dan Ipda Widi Harjana. “Maka, sangat besar kemungkinan ini soal dendam mertua ditangkap,” papar Tito di Jakarta, kemarin. Menurut Tito, SR mendapatkan senjata api dari anggota Polri yang diserang beberapa hari sebelumnya di wilayah Cirebon. “Dia (RS, red) telah merampas senjata anggota pada kejadian sebelumnya dan melakukan penembakan,” katanya. Pernyataan ini tentu merujuk pada kejadian perampasan senpi milik Brigadir Angga Dwi Turangga, anggota quick respons (QR) Sabhara Polres Cirebon Kota. Dengan begitu dapat dipastikan senjata rampasan itu yang digunakan untuk menembak. “Setelah baku tembak ini, pelaku ini sempat ke rumah sakit (IGD RS Slawi, red) meminta perawatan medis. Dua orang yang terluka itu mengaku polisi yang ditembak penjahat. Tapi, saat akan dirujuk, mereka kabur,” ujarnya. Baca: Anggota Polres Ciko Diserang Orang Tak Dikenal saat Patroli, Senpi Dirampas Anggota Polres Ciko Korban Penyerangan OTK Dirujuk Ke Jakarta Kasus Penganiayaan Anggota Polres Ciko Bukan Aksi Terorisme Misteri Wanita Muda Saksi Kunci Diserangnya Anggota Polres Ciko oleh Orang Tak Dikenal Kapolri memastikan Polri tidak setengah hati dalam mengejar para pelaku. Telah dikerahkan 100 personel untuk melakukan pengejaran. “Mereka (100 personel, red) disebar ke sejumlah titik,” papar mantan Kadensus 88 Anti Teror tersebut. Tito menambahkan, tempat tinggal pelaku dan rumah orang tua pelaku juga telah diketahui. “Semua sudah terpetakan, tinggal menunggu waktu saja (proses penangkapan, red). Kami berupaya keras,” tandas mantan Kapolda Papua tersebut. Tito memastikan, petugas tidak akan kendor dan tidak akan mengambil risiko. Bila pelaku ditemukan, lanjut kapolri, maka harus ditangkap hidup atau mati. “Kami all out untuk masalah ini,” papar jenderal berbintang empat tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: