136 Hektare Sawah di Cirebon Gagal Panen

136 Hektare Sawah di Cirebon Gagal Panen

CIREBON - Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon mengakui hingga saat ini sudah ada sekitar 136 hektare lahan pertanian mengalami puso atau gagal panen. Penyebabnya, karena kekeringan. Distan memprediksi, gagal panen di Kabupaten Cirebon akan bertambah lagi menyusul musim kemarau yang belum juga selesai. Bahkan Distan memprediksi ada sekitar 400 hektare sawah yang gagal panen di musim kemarau ini. “Data yang ada itu sudah ada sekitar 136 hektare sawah yang puso,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ali Efendi kepada Radar. Area persawahan yang mengalami puso, menurut Ali, semuanya berada di timur Kabupaten Cirebon. Bahkan, yang 136 hektare puso itu, semuanya ada di area persawahan  Kecamatan Pangenan. Dia membeberkan, 136 hektare yang mengalami puso karena memang disebabkan musim kemarau. Agustus ini kemaraunya cukup panas, sehingga kekeringan semakin parah, terutama di wilayah timur. Distan memrediksi pertanian yang mengalami gagal panen di Kabupaten Cirebon akan kembali bertambah. Karena puncak musim kemarau sekitar September. “Kami memrediksi akan ada 400 hektare sawah yang terancam puso, karena memang kekeringan. Tapi dari 400 hektare yang terancam puso itu beberapa kategori ringan, sedang, serta berat,” tuturnya. Saat ini, menurut Ali, ada sekitar 45 ribu hektare sawah yang sedang melakukan penanaman. \"Kita terus tekan tentunya dari 45 ribu hektare ini, hasilnya untuk kurangi puso,\" ujarnya. Untuk wilayah barat Cirebon, kondisi air masih mencukupi. Karena Waduk Jatigede membuka dua pintu air untuk Kabupaten Cirebon. “Menurut saya dua pintu sudah cukup. Tetapi kalau bisa tambah lagi pintunya. Sehingga bisa membantu pertanian di Kabupaten Cirebon,” jelasnya. “Timur yang saya agak khawatir. Dari segi pengairannya saja agak khawatir. Karena timur sebagian besar hanya mengandalkan air dari Waduk Darma, sehingga potensi puso semakin besar,” imbuhnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: