30 Desa di Indramayu Masih Tertinggal

30 Desa di Indramayu Masih Tertinggal

INDRAMAYU - Jumlah desa tertinggal di Kabupaten Indramayu masih cukup banyak. Keterbatasan infrastruktur membuat warga sedikit kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari. Untuk mengatasi desa tertinggal dibutuhkan inovasi ekonomi kreatif. Apalagi saat ini pemerintah telah mengucurkan anggaran melalui dana desa (DD) yang cukup besar jumlahnya. Data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Indramayu jumlah desa tertinggal tahun 2017 mencapai 30 dari total 309 desa di Indramayu. Jumlah itu turun dari tahun 2016 yang bisa mencapai 161 desa. Kendati turun, masih banyak desa tertinggal yang ada di Indramayu. Kepala DPMD Kabupaten Indramayu, DR Dudung Indra Ariska mengakui, masih terdapat desa tertinggal yang mesti dibenahi. Desa tertinggal tersebut tidak hanya terdapat di wilayah perbatasan saja melainkan menyebar di sejumlah titik. Dijelaskan, ada sejumlah kriteria terkait penggolongan desa tertinggal. Desa tertinggal adalah desa lokasinya sulit dijangkau sehingga terisolasi. Ditambah buruknya infrastruktur jalan untuk menjangkau desa tertinggal. \"Indeks kesulitan geografis juga menjadi indikator,\" kata Dudung, Selasa (4/9). Indikator lainnya yakni akses pendidikan, kesehatan, dan pengangguran. Faktor-faktor itu sangat menentukan penentuan desa tertinggal. Misalnya kata dia, salah satu desa tertinggal di Indramayu adalah Desa Cempeh yang ada di Kecamatan Lelea. Pendapatan desa tersebut hampir mendekati nilai nol. Infrastruktur yang ada pun terbilang minim. \"Di Desa Cempeh mayoritas warga bekerja sebagai buruh tani,\" ungkap dia. Kendati tergolong tertinggal, ada sejumlah manfaat lebih yang didapatkan oleh desa-desa tertinggal. Salah satu manfaat yang dirasakan yakni ditambahkannya dana afirmasi dari pemerintah pusat. Jumlahnya kata dia, cukup besar untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur di suatu desa. Dudung berharap, adanya dana desa bisa meringankan beban di masyarakat. Betapa tidak, mereka bisa membangun infrastruktur penunjang guna memajukan perekonomian. Terpisah, Sekretaris Asosiasi Kuwu Seluruh Indramayu (AKSI) Wartono SPd mengakui, masih banyak desa tertinggal di Indramayu. Namun sayangnya AKSI tidak bisa memberi instruksi lebih kepada para kuwu karena di luar wewenang. “Kami hanya bisa memberikan saran saja,” katanya. Dia menilai, ada sejumlah penyebab mengapa desa masih digolongkan tertinggal. Menurutnya, sejauh ini dana desa banyak yang hanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur saja. Padahal alangkah lebih baik lagi jika para kuwu menganggarkan juga untuk lemberdayaan ekonomi kreatif. “Harus ada pengembangan sumber daya manusia. Lewat ekonomi kreatif, kemiskinan perlahan bisa dihapuskan. Jika sudah terhapuskan maka pembangunan infrastruktur bisa dilakukan secara lebih fokus lagi,” kata Kuwu Majasari Kecamatan Sliyeg ini. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: