Mengejar Kenangan 1995
PSG v Valencia 1-1 (PSG lolos dengan agregat 3-2) PARIS - Impian Paris Saint Germain (PSG) melangkah jauh di Liga Champions tercapai. Mereka lolos ke perempat final setelah menang agregat 3-2 atas Valencia. Itu menyusul hasil seri 1-1 (0-0) pada second leg babak 16 besar Liga Champions kemarin dini hari WIB. Sukses yang pantas dirayakan fans PSG di Parc des Princes, markas PSG. Wajar, ini kali pertama dalam 18 tahun terakhir mereka kembali menembus perempat final. Pada 1994-1995 PSG lolos ke perempat final dan terus melaju ke semifinal hingga dikalahkan AC Milan. Setelah itu, klub yang dibentuk pada 1970 itu tidak pernah lagi bisa mengulang kenangan indah pada 1995. Musim ini, menjadi kesempatan emas mereka. Apalagi mereka memiliki pemain dan pelatih berkualitas elite Eropa. Menjamu Valencia, PSG sebenarnya tidak turun dengan pasukan terbaiknya. Dua andalannya Zlatan Ibrahimovic dan Marco Verratti harus absen. Tactician PSG Carlo Ancelotti pun harus berpikir keras untuk menahan Los Che, julukan Valencia. Sempat tertinggal lebih dulu pada menit ke-55 melalui gol Jonas, PSG akhirnya mampu menyamakan kedudukan melalui gol striker asal Argentina Ezequiel Lavezzi pada menit ke-66. Bukan hanya lolos, hasil itu membuat PSG memperpanjang rekor tak terkalahkan di laga kandang menjadi 23 pertandingan di pentas Eropa. \"Kami pantas lolos. Selama babak pertama kami bisa mengontrol, tetapi terlalu dalam,\" kata Ancelotti, seperti dikutip Reuters. \"Saya agak khawatir begitu kebobolan. Namun, gol itu justru yang membuat kami terbangun dan mulai menyusun serangan dengan lebih baik,\" lanjut pelatih yang dua kali menjuarai Liga Champions bersama AC Milan tersebut. Ancelotti menilai, sekarang timnya sudah melewati ekspektasi banyak orang. Dulu di awal musim, banyak yang meragukan PSG. Biarpun punya skuad hebat, mereka diragukan karena miskin tradisi. \"Ternyata kami bisa memimpin di fase grup dan sekarang telah sampai ke perempat final,\" jelas pelatih asal Italia itu. Dari kubu Valencia juga tidak turun dengan pasukan terbaiknya karena absennya dua pemain di jantung pertahanan, yakni Ricardo Costa dan Adil Rami. \"Tujuan kami mencetak gol lebih dulu agar mereka grogi,\" jelas Ernesto Valverde, pelatih Valencia. \"Kami mampu melakukannya, tetapi pada akhirnya kami kelelahan. Setelah mereka mampu menyamakan kedudukan, mereka terus memainkan gaya defensif. Itu membuat kami kesulitan,\" lanjut Valverde. Senada dengan sang pelatih, gelandang Valencia Tino Costa menilai, timnya sebenarnya bermain bagus. \"Kami harus menanggung kesalahan pada first leg lalu. Saya pikir, performa kami bagus kali ini,\" terang Costa. (ham)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: