West Java Travel Mart Pertemukan Pelaku Bisnis Pariwisata

West Java Travel Mart Pertemukan Pelaku Bisnis Pariwisata

CIREBON-West Java Travel Mart (WJTM) kembali digelar pada 18 sampai 20 September 2018 mendatang. Memasuki tahun ke-3, WJTM akan mempertemukan para pelaku wisata daerah, domestik, maupun international. Kegiatan Business-to-Business (B2B) tersebut untuk mempromosikan destinasi wisata di Jawa Barat, yang diharapkan dapat mendorong peningkatan perokonomian. Khususnya, di Cirebon dan Majalengka. WJTM sendiri merupakan acara pariwisata yang dilaksanakan oleh Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Wilayah III Jawa Barat dan ASPPI DPC Majalengka. Kegiatan tersebut mempertemukan buyer (travel owner) dengan seller (para pelaku, vendor pariwisata). Konten acara business meeting dan fam trip. Aktivitasnya adalah table top, kemudian explore Cirebon dan Majalengka. ”Dengan mendatangkan para pelaku wisata Travel Agent domestik dan international, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan ke daerah Jawa Barat, Cirebon, dan Majalengka khususnya. Untuk fam trip di wilayah Majalengka, karena masih banyak destinasi yang bagus dan layak dikunjungi namun belum begitu dikenal,” paparnya. Pada WJTM 3, diikuti 100 buyer yang berasal dari Malaysia, Sumatera (Medan), Sulawesi (Manado), Kalimantan (Balikpapan). Batam, Lombok, Bali, Jabodetabek, Jabar, Jateng (Semarang. Wonosobo), Jatim (Malang, Surabaya), dan Yogyakarta. Sedangkan untuk seller terdapat 50 seller yang berasal dari wilayah III Cirebon, Bali, Jogjakarta, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. ”Seller diharapkan dapat mempromosikan produknya (wisata daerahnya), sehingga akan menjadi peluang bisnis bagi keduanya (buyer dan seller), dan  dapat turut meningkatakan nilai jual pariwisata Jawa Barat serta dapat menambah nilai pendapatan daerah,” tuturnya. WJTM 2018 juga dapat dijadikan suatu sarana untuk membangun jaringan kerja domestic tour, inbound domestic, dan inbound mancanegara, sehingga terjadilah “travel exchange\".  Apalagi, telah dibukanya Bandara International Jawa Barat (BIJB). ”Majalengka memiliki posisi strategis, dengan dibangun BIJB, jangan sampai hanya dikenal bandaranya saja. Tetapi harus memberikan dampak positif khususnya pariwisata,” ungkap Ketua ASPPI DPC Majalengka Asep Fardan Suryawirawan. (swn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: