6 Spanyol vs Kroasia 0, La Furia Roja Bukan La Blaugrana

6 Spanyol vs Kroasia 0, La Furia Roja Bukan La Blaugrana

ELCHE – Luis Enrique pembenci Real Madrid. Jiwa itu terbentuk setelah dia jadi kapten yang berlanjut jadi entrenador Barcelona, rival utama Real. Tapi, begitu dia meninggalkan Barcelona dan menduduki kursi panas pelatih Timnas Spanyol, 9 Juli, hilanglah kebencian itu. Buktinya, di periode pertama eranya, cuma dua mantan anak asuhnya yang dia lirik masuk skuad Spanyol. Sebaliknya, Lucho memanggil enam pemain Real untuk dua laga UEFA Nations League. Dan, kemarin WIB (12/9), dia bahkan tak memainkan satu pun penggawa Barca dalam 30 menit terakhir laga melawan Kroasia, di Estadio Manuel Martinez Valero, Elche. Apalagi setelah pada menit ke-59 dia menarik Sergio Busquets. Habislah wakil Barca. Di balik pesta setengah lusin golnya atas finalis Piala Dunia 2018 itu, keenam pemain El Real masuk starting XI. Sergio Ramos, Nacho Fernandez, Dani Carvajal, Dani Ceballos, Marco  Asensio, Dani Ceballos, dan Isco. \'\'Real Madrid fondasi tim ini, dan itu terlihat bagus,\'\' ungkap Enrique, dikutip Marca. Catat, enam pemain itu adalah total wakil Real yang dipanggil Enrique masuk komposisi skuadnya. Ini jadi kali pertama sejak 16 musim terakhir lebih dari 50 persen starting eleven-nya La Furia Roja datang dari Real. Empat di antaranya, Asensio, Isco, Ramos dan Carvajal juga dapat jadi pembeda. Asensio dengan golnya menit ke-33 dan hat-trick assist-nya untuk Rodrigo (49\'), Ramos (57\'), dan Isco (70\'). Sementara, Carvajal dengan umpan crossing-nya bagi Saul (24\'). Sementara, satu gol Spanyol lainnya adalah bunuh diri kiper Kroasia, Lovre Kalinic saat menit ke-35. \'\'Jangan bandingkan level klub atau timnas. Saya mencari keseimbangan. Saya tak tahu jika enam pemain Real masuk starting XI. Toh mereka main untuk Timnas Spanyol. Hanya itu,\'\' tutur Enrique yang pernah jadi penggawa Real ketika masih berusia 21 tahun itu. Terlepas dari Busquets yang masih dicari penggantinya di Spanyol, dia sering melambat. Sementara, Sergi Roberto wakil Barca lainnya masih kalah eksplosif begitu dibandingkan Saul, atau Carvajal. Dua pemain itu yang jadi kepercayaan Enrique di sisi kanan. \'\'Permainan kami di saat ini jadi lebih cepat,\'\' puji entrenador 48 tahun itu. Ramos selain jadi tembok di depan David de Gea, juga bisa jadi pengubah arah serangan dari lini belakang. Begitu pula dengan kecepatan lari Carvajal dan Jose Gaya. \'\'Lihat Asensio di laga ini dia sempurna dengan passing-passing-nya, begitu pula dengan golnya, saya tak mampu mengkritisinya. Saya menyukainya,\'\' klaimnya. Habisnya wakil Barca tak lepas dari pensiunnya Andres Iniesta dan Gerard Pique. Kedua posisi yang sudah ditinggalkan Iniesta dan Pique itu pun langsung sudah menemukan kuncinya. Iniesta sudah digantikan Saul, dan Nacho jadi partner Ramos di center back Spanyol. Posisi itu tak tergantikan dalam dua laga terakhir. Gaya Spanyol pada era Enrique pun mendapat pujian dari media-media Spanyol. \'\'Begitu cara main yang kami sukai,\'\' tulis AS dalam judul headline-nya. Sport, media yang berpengaruh di Catalan, juga menyukainya. \'\'Masa depan sudah dimulai di sini,\'\' tulis Sport. Diwawancara di AS, Asensio mengungkapkan instruksi Enrique. Cepat dalam membangun serangan, dan cepat dalam menutup pertahanan saat tim lawan berbalik menekan. \'\'Itu yang dia tekankan. Begitu juga dengan level kolektivitas permainan tim. Kami bertahan dan menyerang bersama-sama,\'\' ucap pemain yang baru mencatat gol timnasnya  kemarin itu. Dia pun berharap Spanyol kembali ke masa-masa indahnya seperti saat mampu menjadi juara Euro 2008 dan 2012 dan Piala Dunia 2010. \'\'Kami harus lupakan masa lalu. Semua bakal teratasi, kami punya pemikir teknis baru (Enrique) yang membentuk cara berpikir kami,\'\' lanjut Asensio. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: