Punya Rp100 Ribu Belanja ke Pasar Kanoman, Ini Daftar Belanjanya

Punya Rp100 Ribu Belanja ke Pasar Kanoman, Ini Daftar Belanjanya

Pagi kemarin, Radar Cirebon berbelanja kebutuhan pokok ke Pasar Kanoman dengan membawa uang Rp100 ribu. Apa saja yang didapatkan, yang biasanya diperlukan untuk kebutuhan rumah tangga? \"Gambar Pasar Kanoman dipilih sebagai salah satu pasar yang cukup representatif. Bisa disebut salah satu pusat ekonomi warga Cirebon. Di pasar ini, komoditas pangan memang sedang tak bergejolak. Seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan beberapa jenis sayuran lainnya. Pasokan pun cukup stabil dan membuat harga komoditas tersebut stabil. Bahkan cenderung turun. Salah satu pedagang Pasar Kanoman, Titin (42), mengaku harga bawang merah yang ia pasok dari Pasar Jagasatru saat ini dijual Rp20 ribu/kg. Bawang putih lokal dijual dengan Rp24 ribu/kg yang sebelumnya mencapai Rp28 ribu/kg. Sementara bawang putih kating impor dibanderol dengan harga Rp28 ribu-Rp 30 Ribu/kg. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena pengaruh harga dolar yang naik. “Kalau harga bawang merah sih ya segini-gini aja. Kalau harga bawang putih itu turun Rp4 ribu/kg. Tapi kalau yang impor itu lagi naik. Katanya sih karena dolar lagi naik. Tapi kita kan kebanyakan pasokanya dari Brebes. Yang kita ambil dari Jagasatru, jadi gak ada pengaruhnya,” ujarnya. Pedagang lainnya, Neni (38) juga mengaku harga-harga komoditas yang dijualnya cenderung turun. Cabai merah keriting kualitas baik misalnya, ia jual dengan harga Rp34 ribu/kg. Harga tersebut turun Rp6 Ribu/kg dibandingkan beberapa minggu sebelumnya yang mencapai Rp40 ribu/kg. Tomat ukuran besar, Neni jual dengan harga Rp8 ribu/kg. Sementara wortel kualitas baik dijual Rp10 ribu/kg. “Kalau sekarang harga cabai rawit merah sedang turun. Kalau yang lainya sih cenderung tetap ya,” kata Neni kepada Radar. Hal senada terjadi pada harga daging ayam yang masih dijual di kisaran harga Rp33 ribu sampai Rp35 ribu/kg. Salah satu pedagang daging ayam, Santi, mengatakan normalnya harga daging ayam dijual di bawah harga Rp30 ribu/kg. Sementara itu, komoditas telur ayam negeri yang sempat melambung hingga Rp38 ribu/kg pasca Hari Raya Idul Fitri pada Juli lalu, kini harganya sudah normal kembali dan dijual di kisaran Rp20 ribu/kg. “Sekarang daging ayam masih Rp33 ribu. Normalnya sih ya di bawah Rp30 ribu/kg. Tapi kan dari sehabis lebaran juga udah di atas Rp30 ribu. Bahkan sempat sampai Rp38 ribu sekilonya,” katanya. Masih pantauan Radar, harga minyak goreng curah mengalami kenaikan Rp500 dari yang sebelumnya Rp10 ribu kini menjadi Rp10.500. Sementara garam dijual di kisaran Rp3 ribu/kg. Harga beras kualitas premium dijual di kisaran harga Rp12 ribu/kg. MENGURANGI UKURAN Sementara itu, penjual tempe dan tahu lebih memilih mengurangi ukuran tahu dan tempe mereka. Hal itu dilakukan untuk menambal ongkos produksi yang naik akibat harga bahan baku kedelai impor yang mengalami kenaikan seiring dengan melambungnya dolar. Meski begitu, Titi (45), penjual tahu dan tempe mengaku belum merasakan kenaikan harga dolar terhadap omzet daganganya. “Ya gini-gini aja Mas. Sebelum rame-rame dolar katanya naik, penghasilan ya gini-gini aja. Kadang naik, kadang turun. Kalo sekarang sepi ya besoknya lagi rame. Ya nggak menentu,” ungkapnya. Titi menjual tempe tetap di kisaran Rp5 ribu/papan. Begitu pun tahu yang dijual Rp5 ribu/bungkus. 1 bungkus berisi 10 potong tahu. Ia menuturkan, sejauh ini belum ada pelanggannya yang protes terkait dengan ukuran tempe yang dikurangi. “Nggak ada yang protes. Kan dikurangi juga cuma sedikit. Mereka juga ngerti kalau sekarang dolar lagi naik,” tuturnya. (khoirul anwarudin-magang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: