Begini Cara Komunitas Street Workout Merayakan World Pull Up Day

Begini Cara Komunitas Street Workout Merayakan World Pull Up Day

CIREBON-Satu per satu peserta beraksi. Melakukan pull up. Tapi bukan sembarangan pull up. Setiap angkatan memiliki nilai donasi. Begitulah cara Komunitas Street Workout Cirebon merayakan World Pull Up Day di Loop Arena, Stadion Bima Cirebon. Gerakan World Pull Up Day, terhitung awam untuk masyarakat Cirebon dan sekitarnya. Wajar saja, aktivitas work out juga belum lama digeluti masyarakat. Secara umum, peringatan hari pull up ialah gerakan sosial dan juga kepedulian yang ditunjukan dengan aksi pull up. Di Cirebon ini menjadi tahun kedua penyelenggaran. \"Ini gerakan sosial, serentak di seluruh dunia setiapl 22 September,” ujar Perwakilan Panitia Ernest kepada Radar Cirebon. Gerakan ini selain mengkampanyekan hidup sehat dengan berolahraga, juga mengajak kepedulian terhadap sesama. Setiap jumlah pull up yang dilakukan oleh peserta bakal dikalilkan Rp2 ribu yang dibayarkan oleh sponsor. Hasilnya yang terkumpul bakal didonasikan. \"Kita donasikan bagi sahabat jiwa, yang didalamnya juga ada penyandang cacat, autis, kegiatan anak-anak informal dan rumah baca,\" jelasnya. Pull up sendiri merupakan salah satu latihan otot punggung yang dilakukan dengan bergantungan pada sebuah palang atau bar besi. Kemudian menarik tubuh sampai bahu bisa sejajar dengan palang besi tersebut. Rupanya, gerakan ini juga mendapat antusias dari peserta. Tidak hanya laki-laki, perempuan pun ikut berpartisipasi. Meski pull up yang dilakukan oleh perempuan berbeda yang dilakukan oleh laki-laki. \"Kita target bisa mengumpulkan 600 pull up, dan ini menjadi cara kita untuk peduli kepada sesama,\" jealasnya. Rata-rata peserta paling banyak mengumpulkan 16 kali pull up per orang. Mereka susah payah dengan mengeluarkan tenaga terbaiknya. Mayoritas peserta merupakan anak-anak muda. Adanya acara ini sendiri memang salah satunya diinsiasi oleh para komunitas Street Workout Cirebon (Swon). Komunitas ini mewadahi bagi para pecinta dan pelaku olahraga kebugaran untuk bisa melakukan aktivitas fisik dengan memanfaatkan ruang publik dan fasilitas umum, seperti taman dan lainnya. Street workout sendiri mulai populer akhir-akhir ini. Sebetulnya, olahraga ini mulai populer di wilayah perkotaan di Rusia, Eropa Timur dan Amerika Serikat. Dan kini sudah menyebar luar ke beberapa negara Asia Tenggara. \"Awalnya memang tujuannya buat olahraga kebugaran dan kesehatan, tapi biasanya juga sekarang ada kompetisinya,\" jelas Founder Street Workout Cirebon, Ana Ubaidilah. Di Cirebon sendiri street workout sudah ada sejak tiga tahun lalu. Saat ini anggota yang rutin berlatih ada 20 orang. Namun anggotanya di media sosial sudah lebih dari seratus. \"Awal kami berdiri itu hanya dua sampai lima orang. Sekarang sudah bertambah,\" jelasnya. Street workout sendiri banyak digemari orang dewasa dan juga anak anak muda. Ada beberapa gerakan yang tak biasa dilakukan dalam olahraga pada umumnya. Biasanya mereka melakukan menu latihan untuk membesarkan otot dada, otot bahu, otot kaki dan juga lainnya. Dikatakan pria yang akrab disapa Ubah itu, awalnya para street work out banyak yang hobi ke gym. Tapi karena bosan karena gerakannya begitu saja, ternyata street work out menjanjikan pengalaman lain. Gerakan-gerakan yang banyak dipelajari yaitu plance, yakni gerakan push up tanpa menginjakan kaki ke tanah. Sehingga tak hanya butuh kekuatan fisik tapi juga keseimbangan tubuh. Gerakan ini salah satunya butuh kekuatan otot sehingga bisa membentuk otot-otot. \"Kita di Bima latihan setiap Senin, Rabu, Jumat setiap sore. Kalau Minggu setiap pagi hari,\" jelasnya. Dalam pertemuan street work out, tak hanya latihan fisik. Mereka juga biasanya sharing juga mengenai menu makanan dan gizi. Street work out ini memang menjadi wadah mengajak masyarakat untuk berolahraga bisa dimana saja. \"Untuk gerakan sebetulnya banyak, ada gerakan statis yang sudah bisa. Dan juga banyak lagi,\" katanya. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: