Suporter Persib-Persija di Indramayu Berdamai, Kominfo Buru Video Pengeroyokan
INDRAMAYU-Kejadian tragis tewasnya suporter Persija, Haringga Sirila mendapat perhatian semua pihak. Tanpa kecuali suporter di daerah. Di Kabupaten Indramayu, suporter Persib (Viking) dan suporter Persija (The Jak) sepakat melakukan perdamaian pasca insiden memilukan tersebut. Bahkan diikuti pula suporter Arema (Aremania) dan suporter Persebaya (Bonek). Kesepakatan damai tersebut disampaikan di halaman Mapolres Indramayu, Rabu sore (26/9) dalam apel yang dipimpin Kapolres AKBP Arif Fajarudin. Tampak ikut hadir Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Indramayu Dady Haryadi, Ketua KONI Indramayu Sugiyanto, dan Ketua KNPI Yoga Rahadiansyah. Suporter Persib dan Persija pun bergandengan tangan. Tidak ada rasa dendam, emosi, dan kekecewaan terluap dari mereka. Ratusan suporter setuju untuk berdamai menjaga keamanan di Indramayu. Tak ada penyerangan dan tidak ada rasa dendam. Ketua The Jak Indramayu Franki mengatakan anggotanya akan diminta untuk tidak menyimpan rasa dendam. Hal senada juga diungkapkan oleh ketua suporter Persib Indramayu Muji. Dia mengaku akan segera menyosialisasikan kesepakatan yang dilakukan dalam deklarasi damai itu. ”Semoga tetap damai dan aman,\" ungkap dia. Paman Haringga, Sarkid, yang turut hadir dalam deklarasi damai tersebut, mengaku tersentuh dengan adanya deklarasi damai tersebut. Dia berharap, deklarasi itu diikuti juga oleh kelompok suporter Persib dan Persija di wilayah lainnya. Dengan begitu kedamaian akan tercipta dalam kancah persepakbolaan Indonesia. Dia yakin, jika masih hidup Haringga pun akan senang jika kedua kubu berdamai. \"Semoga kasus Haringga menjadi yang terakhir. Tidak ada Hari lain. Kita semua sedulur,\" ucap Sarkid. Dia tak ingin, ada keluarga lainnya yang ikut merasakan penderitaan keluarga Haringga. Cukup keluarga Haringga saja yang merasakan kehilangan amat mendalam. Hingga kini ibunda Haringga pun masih berduka atas kematian putranya tersebut. \"Saya tegaskan kami keluarga sudah ikhlas menerima kejadian ini. Kami juga percaya kepada aparat penegak hukum akan mengadili dengan seadil-adilnya,\" ujar Sarkid. Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajarudin meminta kepada kelompok suporter untuk berdamai seterusnya. Pertikaian tidak akan ada manfaatnya. \"Kejadian kemarin yang menimpa saudara kita ini tentunya menjadi pembelajaran bagi kita semua,\" tuturnya. Arif mengatakan memberikan dukungan kepada tim sepak bola adalah hal yang wajar. Namun tetap harus menjunjung tinggi rasa hormat dan kemanusiaan. Ke depan para suporter juga diminta menjaga sikap. Jangan sampai ada tindakan-tindakan pelemparan batu terhadap kendaraan milik warga. “Kita harus berpikir logis, bahwa permusuhan itu tidak akan ada manfaatnya. Marilah kita semua bersatu, meski beda pilihan,” ujar kapolres. Sementara itu, video berisi adegan brutal pengeroyokan terhadap Haringga Sirla tersebar luas di internet sejak insiden tersebut terjadi Minggu (23/9). Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan mesin pengais internet AIS milik mereka untuk memburu dan men-take down video-video itu. Sejak hari pertama setelah pengeroyokan, yakni Senin (24/9) sudah 130 video yang dihapus dari internet. Berdasarkan laporan, pada hari kedua juga masih banyak video pengeroyokan yang diunggah kembali oleh warga. Hingga kemarin, sudah total 450 url video yang dihapus oleh Kominfo. Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo Semuel A Pangerapan menjamin video yang diunggah di berbagai platform media sosial populer seperti Twitter dan Instagram sedang dibersihkan. “Tapi kalau yang sudah tersebar di WhatsApp (WA) itu tidak bisa kami kendalikan,” ujarnya. Pria yang akrab disapa Semmy tersebut mengakui bahwa tidak bisa sepenuhnya bersih. Beberapa platform media sosial belum bisa dimasuki oleh AIS. Bahkan Facebook kini, kata Semmy, sudah tak bisa di-crawling lagi. Jikapun ada video yang masih beredar, Semmy memastikan itu adalah video yang baru di-upload. “Untuk itu, perlu ada laporan dari masyarakat. Kalau ketemu, laporkan,” kata Semmy. Semmy memperingatkan warganet untuk tidak meng-upload video tersebut. Setiap akun pengunggah video akan dicatat oleh AIS, kemudian profilnya akan diserahkan ke pihak kepolisian. “Sesuai dengan keinginan kepolisian, bahwa yang mengapload akan disanksi. Kami akan laporkan siapa profil yang meng-upload,” kata Semmy. Di samping itu, video yang beredar banyak menunjukkan pengeroyok yang memukul mendiang Haringga sambil meneriakkan kalimat tahlil. Semmy sendiri belum bisa memastikan apakah hal tersebut asli ataukah editan. “Kalau ingin tahu, kami harus dapat metadata-nya, video aslinya. Kalau yang sudah diunggah itu bukan metadata lagi,” jelasnya. Semmy juga mengatakan belum ada niatan Kominfo untuk melakukan penelusuran keaslian video tersebut. Karena belum dibutuhkan dan belum dianggap perlu. “Dibuktikan buat apa? Kalau ada pengadilan, baru dibuktikan,” katanya. (oet/tau)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: