(Masih) Era Barca

(Masih) Era Barca

4 Barcelona v AC Milan 0 (Barcelona lolos dengan agregat 4-2) BARCELONA - Barcelona dianggap tengah krisis menyusul kekalahan 0-2 dari AC Milan di San Siro (20/2) disusul beruntun menyerah dari Real Madrid dalam el clasico. Gara-gara hasil negatif dalam 11 hari itu, predikat tim terbaik dunia yang disandang Barca -sebutan Barcelona- sejak era kepelatihan Josep Guardiola pun dipertanyakan. Tapi, di Nou Camp kemarin, Barca memberi jawaban, bahwa mereka masih pantas dengan status prestisius itu. Kemenangan empat gol tanpa balas atas AC Milan menunjukkan kapabilitas Barca mengatasi masalahnya dengan cara elegan. Barca memang seperti kehilangan akal membongkar rapatnya pertahanan Milan saat bertemu di San Siro. Bintang utama mereka, Lionel Messi, juga dibuat mati kutu dengan hanya melepaskan dua tembakan yang tak satu pun mengarah ke gawang. Namun, ceritanya tidak sama di Nou Camp. Messi seolah \"hidup\" dengan memborong dua gol Barca di babak pertama, masing-masing pada menit kelima dan ke-40. Si Kutu -julukan Messi- terbantu dengan perubahan skema main Barca dari 4-3-3 menjadi 3-4-3. Messi memiliki lebih banyak ruang, karena ditempatkan sebagai ujung tombak dalam empat pemain diamond di tengah. Dengan menempatkan satu pemain ekstra di tengah, lini vital mampu dikuasai Barca. Perubahan skema itu memberi tempat bagi David Villa mendapat peran sebagai penyerang tengah diapit Dani Alves di kanan dan Pedro Rodriguez di kiri. Hasilnya, Villa mencetak gol ketiga Barca (55’). Perubahan yang mencolok tentu di lini belakang. Jordi Alba harus mengerem agresivitasnya, karena bermain sebagai tiga bek bersama Gerard Pique dan Javier Mascherano. Meski begitu, Alba tak kehilangan naluri golnya dengan menyumbang gol keempat di masa injury. \"Kami memang bermain dengan cara yang tidak normal. Tapi, perubahan yang kami lakukan berjalan maksimal,\" kata acting coach Barca Jordi Roura kepada ESPN. \"Messi mendapat kritikan sebelumnya, tapi dia memberikan reaksi. David Villa juga pemain hebat dan berkualitas yang mampu memanfaatkan kesempatan. Sedangkan (Javier) Mascherano bagus dalam mensuplai bola,\" imbuh pelatih yang menggantikan posisi pelatih Tito Vilanova yang tengah menjalani terapi kesehatan di New York itu. Allenatore Milan Massimiliano Allegri juga tak sungkan memuji strategi Barca. Apalagi Rossoneri -sebutan Milan- tak bermain sesolid leg pertama. Kiper Christian Abbiati yang merasa tak berkeringat di San Siro, dipaksa jatuh bangun di Nou Camp. \"Selama satu jam, kami dibuat tak bermain. Ketika Anda melihat seorang Andres Iniesta nyaman mendribel bola sepanjang 90 menit, berarti ada yang salah dengan permainan Anda,\" tuturnya kepada Sky Italia. Lolosnya Barca ke perempat final tentu membuat klub-klub yang sudah memastikan tempat di perempat final berpotensi gelisah. Apalagi seiring telah menemukan identitasnya lagi, Barca yang minimal lolos ke semifinal dalam lima musim terakhir itu siap menghadapi lawan manapun. \"Kami siap seandainya harus bertemu Real (Madrid),\" tandas Roura. (dns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: