Gara-gara Sepi Pembeli, Selter Ditinggal Pedagang

Gara-gara Sepi Pembeli, Selter Ditinggal Pedagang

CIREBON-Tadinya, lapak-lapak ini penuh terisi. Sekarang kurang dari separuhnya yang masih ditempati. Ke mana mereka? Pergi! Selter kian sepi. Area relokasi pedagang kaki lima (PKL) Stadion Bima belum setahun berjalan. Biaya pembangunannya Rp660 juta. Kapasitasnya 66 pedagang. Sekarang, tinggal 36 lapak yang ditempati. Sisanya ditinggal. Emak (50) salah satu yang bertahan. Dalam rentang waktu tiga bulan terakhir, ia menyaksikan teman-temannya satu per satu pindah. Ada yang buka emperan. Ada yang pakai gerobak. Ada juga yang kembali buka tenda lesehan. Buat pedagang, pilihan ini paling rasional. Nasib mereka bergantung pada pembeli. Sejak masuk selter penghasilan drop. Hampir 50 persennya. “Kalau liat yang di luar (selter) ramai, jadi gatal pengen pindah,” ujar Emak kepada Radar Cirebon. Emak membandingkan. Dulu saat jualan lesehan, nyaris tak ada istirahatnya. Sibuk melayani pembeli yang datang silih berganti. Sekarang, aktivitasnya lebih sering menunggu. Kadang bengong. Memang, fasilitas di selter ini lengkap. Etalase disediakan. Bangku, kursi, lengkap. Listrik, air, tersedia. Yang kurang hanya pembelinya saja. \"Sekarang, sehari dapat Rp100 ribu aja udah untung-untungan,” katanya. Perempuan paruh baya ini sempat mengira “krisis” tidak berlangsung lama. Apalagi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pernah berjanji untuk patroli rutin. Nyatanya, tidak ada pengawasan yang dimaksud. Satu per satu tenda lesehan didirikan. Satu per satu pula tetangganya di selter pindah. Mereka tidak tahan terus-terusan sepi pembeli. Saat ditemui Radar Cirebon, Emak baru kedatangan empat pembeli. Sementara di sisi lain kawasan olahraga tersebut, pedagang lesehan sudah mengantongi omzet sedikitnya Rp500 ribu. Pedagang Selter Bima lainnya berharap pemerintah berkomitmen terhadap upaya penataan. Jangan sekadar menjanjikan, tetapi tidak ada realisasinya. Sejauh ini, pedagang yang tak bersedia identitasnya dikorankan ini masih berusaha bertahan. Ada kekhawatiran Satpol PP sewaktu-waktu merazia pedagang di luar selter. Tetapi, pedagang pun tak kuat lama-lama terhimpit dalam situasi seperti ini. Di hati kecilnya, setiap hari ada keinginan untuk pindah. Tinggal modal berani saja yang belum ada. (myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: