Dua Formasi CPNS Minim Pendaftar, Dokter Spesialis Hanya Satu Pendaftar, Guru Bahasa Cirebon Nihil

Dua Formasi CPNS Minim Pendaftar, Dokter Spesialis Hanya Satu Pendaftar, Guru Bahasa Cirebon Nihil

CIREBON-Sudah dua minggu pendaftaran seleksi CPNS di lingkungan Pemkab Cirebon dibuka dan hampir ditutup. Namun, ada dua formasi CPNS yang masih sangat sepi pendaftar. Bahkan satu formasi hingga kini tanpa pendaftar. Kabid Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi BKPSDM Kabupaten Cirebon Novi Hendrianto SSTP MSi kepada Radar Cirebon mengatakan, ada dua formasi CPNS yang sepi pendaftar. Yakni Dokter Spesialis dan Guru Bahasa Cirebon. Untuk Guru Bahasa Cirebon hingga saat ini belum ada satupun yang mendaftar. “Sedangkan untuk dokter spesialis baru satu yang mendaftar. Itupun usianya 34 tahun agak mengkhawatirkan. Walaupun memang masih di bawah 35 tahun usianya,” ujarnya. Novi mengungkapkan, untuk Guru Bahasa Cirebon sangat dimungkinkan karena sangat jarang yang memiliki pendidikan sesuai dengan kriteria. Pasalnya, salah satu syarat harus dari jurusan bahasa dan sastra daerah. Begitupun dengan dokter spesialis, karena banyak yang terbentur usia. “Mungkin bisa jadi dari masalah usia yang tidak memungkinkan ikut seleksi CPNS. Karena yang mendaftar satu ini saja usianya hampir 35. Memang karena faktor kriteria usia, sehingga sedikit pendaftar,” ungkapnya. Meskipun hanya satu pendaftar atau bahkan belum ada yang mendaftar, jika pendaftaran berakhir, maka proses seleksi tetap seperti formasi lainnya. “Walaupun nggak ada yang mendaftar atau hanya satu, tidak otomatis bisa langsung lolos. Tetapi tetap proses seleksi dilaksanakan. Bisa saja meskipun satu pelamar, namun jika tes seleksinya gagal, maka tidak ada yang lulus dari satu formasi tersebut. Artinya, tidak ada keringanan sama sekali,” tuturnya sembari menyampaikan, pelamar terbanyak tetap ada pada formasi guru di luar Guru Bahasa Cirebon, karena kuotanya juga paling banyak. Terpisah, Rahman warga Sumber yang ikut mendaftar CPNS di Kabupaten Cirebon berharap tes CPNS kali ini dilaksanakan dengan profesional dan transparan. “Harapan kami sebagai masyarakat, luluskan peserta yang memang lulus dan layak. Mudah-mudahan tidak ada yang main belakang,” ungkapnya singkat. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: