Korban Pengeroyokan Tuntut Keadilan

Korban Pengeroyokan Tuntut Keadilan

CIREBON-Radia Doni (42) warga Desa Setupatok Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon kecewa dengan kinerja aparat kepolisian. Pasalnya, sejak dua minggu lalu, meski sudah resmi dilaporkan kasus pengeroyokan yang dialaminya hingga kini belum ditindaklanjuti. “Saya sudah lapor ke Polsek Mundu, tiga hari setelah kejadian. Sampai sekarang tidak ada pemberitahuan penanganannya,” keluhnya kepada Radar Cirebon. Pengeroyokan terjadi pada hari Minggu dua pekan lalu. Saat itu, sekitar pukul 01.00 WIB, ia tengah duduk-duduk bersama Kus (40), di rumah Som (70) orang tua Kus, di RT 4 RW 3 Blok Sigabus Desa Setupatok. Di situ juga ada seorang teman Radia bernama Nana. Awalnya, mereka mengobrol biasa, hingga Radia keceplosan dan menyebut nama Yati, kakak Kus yang berstatus janda. “Saya bilang, Kus, Yati itu jodohnya saya,” tuturnya menirukan pembicaraan saat itu. Spontan, Kus melayangkan pukulan berkali-kali ke arah wajah dan kepala Radia. Bukannya melerai, orang tua Kus, Som justru turut mengeroyok. Radia kabur mengamakan diri. Keesokan harinya, menuju puskesmas untuk pengobatan. “Dua hari setelah itu, saya baru ke Rumah Sakit Ciremai untuk visum. Saya mau melanjutkan ke proses hukum. Saya tidak terima,” imbuhnya. Namun, karena bekas luka sudah hilang ia ditolak pihak rumah sakit. Tidak kehabisan akal, lantas meminta untuk melakukan visum pengobatan. Surat keterangan visum pengobatan itu lalu diberikan ke Polsek Mundu sebagai barang bukti laporan. “Di sana (mapolsek, red) saya ditanya, ngapain malam-malam ke sini. Saya jawab, saya mau laporan. Polisi bilang lagi, mana bukti lukanya. Tapi saya bilang, ini hasil visum. Habis itu dicatat sama petugas intel waktu itu. Terus saya tandatangan,” kata ayah empat anak itu. Hingga dua minggu, laporan tersebut tak kunjung ada perkembangan. Empat kali datang ke Polsek Mundu, empat kali pula harus pulang dengan kekecewaan. Radia lantas mencoba meminta penjelasan Polres Cirebon Kota. Di sana ia kembali dimintai keterangan. “ Katanya ya sudah, nanti kita ke sana (Polsek Mundu) cari intelnya,” kata Radia. Radia berharap Polres Cirebon Kota dapat menindaklanjuti kasus penganiayaan yang dialaminya. Radia berharap pelaku dapat ditangkap untuk mempertanggung-jawabkan perbuatannya. “Apalagi kejadian ini sampai membuat anak saya sakit, karena tahu bapaknya dikeroyok. Saya memang orang tidak punya. Tapi seharusnya polisi berlaku adil. Pelaku juga bukannya minta maaf malah nantang. Katanya, silakan kalau mau lapor polres,” pungkas Radia. (day)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: