Banyak Kelas Kosong, Camat-Polisi di Indramayu Ikut Mengajar

Banyak Kelas Kosong, Camat-Polisi di Indramayu Ikut Mengajar

AKSI mogok mengajar ribuan guru honorer di Indramayu masih berlangsung.Untuk mengantisipasi terganggunya kegiatan belajar mengajar, Camat Cantigi, Rusyad Nurdin ikut menjadi tenaga pengajar. Pantauan Radar Indramayu, Selasa (16/10),  Rusyad Nurdin mengajar di SDN 3 Cantigi Wetan. Kehadiran Camat Cantigi menjadi relawan tenaga pengajar disambut baik pihak sekolah. Pada kesempatan itu Rusyad mengatakan, akan menyiapkan pegawai kecamatan maupun Kepala Pelaksana Teknis yang ada di Kecamatan Cantigi untuk menjadi relawan tenaga pengajar. Rusyad tidak ingin proses kegiatan belajar mengajar di sekolah terhambat. \"Kalau aksi mogok ini berlangsung lama, kami berencana memberdayakan semua para kasi kecamatan dan Kepala UPT untuk mengajar. Sesuai permintaan dari koordinator pendidikan. Termasuk tokoh masyarakat, karena mereka telah menyatakan siap membantu jika diperlukan,\" ujarnya. Mantan Sekretaris Camat Patrol itu mempersilakan pihak lain jika ingin menjadi relawan tenaga pengajar untuk membantu pihak sekolah. Di SDN 1 Bangkaloa, Petugas Kepolisian dari Polsek Widasari ikut terjun mengajar, kemarin (16/10). Brigadir Mindarto yang didapuk untuk menjadi pengajar berusaha memandu jalannya kegiatan belajar. “Ini jadi pengalaman pertama saya menjadi guru. Ya dibuat enjoy, apalagi kan ini kaitannya dengan tugas mendidik generasi masa depan. Kami mencoba meng-handle sampai guru honorer kembali mengajar,” ujarnya. Sementara, Kanit Binmas Polsek Widasari, Aiptu Agus mengatakan, untuk Kecamatan Widasari ada 25 kelas yang kosong karena gurunya mogok mengajar. Keduapuluh lima kelas itu tersebar di SDN 2 Ujungaris sebanyak 2 kelas, SDN Kasmaran sebanyak 4 kelas, SDN I Ujungjaya sebanyak 2 kelas, SDN 2 Ujungjaya sebanyak 3 kelas, SDN Ujungpendok sebanyak 3 kelas, SDN I Leuwigede sebanyak 1 kelas, SDN 2 Leuwigede sebanyak 4 kelas, SDN Bunder sebanyak 5 Kelas dan SDN I Bangkaloa sebanyak  5 kelas. “Untuk kekosongan guru yang kami terima baru di tujuh desa. Sisanya di tiga desa yaitu Desa Kongsijaya nihil, Desa Kalensari nihil, dan Desa Widasari. Yang baru di handle petugas Polsek Widasari baru di SDN 1 Bangkaloa Ilir saja,” ujarnya. Agus menambahkan, sebagai Binmas dan petugas lainnya akan menjalankan kegiatan KBM menggantikan sementara guru yang ikut aksi mogok mengajar. Menurutnya ada beberapa hal yang menjadi kendala, salah satunya keterbatasan personel. “Personel kita juga terbatas, sedangkan jumlah kelas yang harus di handel ada 25 kelas. Tapi mudah-mudahan besok saya juga akan turun langsung ke SD yang mengalami kekosongan guru,” ujarnya. (kom/oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: