Hadapi UEA, Indonesia Rombak dengan Tembok Tebal

Hadapi UEA, Indonesia Rombak dengan Tembok Tebal

JAKARTA - Hujan gol yang berlangsung dramatis, mewarnai laga kedua babak penyisihan Grup A Piala AFC U-19 antara Indonesia U-19 menghadapi Qatar U-19. Ya, dalam laga yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (21/10), diwarnai dengan hujan gol. Tercatat, 11 gol tercipta dalam laga yang berlangsung sangat menarik tersebut. Namun, hingga akhirnya, Garuda Nusantara harus menelan kekalahan pertamanya di ajang Piala AFC U-19 tersebut. Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan Qatar dengan hasil akhir 5-6. Gol kemenangan Qatar dicetak oleh Hashim Ali (11\', 51\'), Abdulrasheed Umaru (14\', 40\', 57\') dan Mohammed Waad (24\'). Sedangkan lima gol balasan Indonesia diciptakan oleh Muhammad Luthfi Kamal (29\'), Todd Rivaldo (65\', 73\', 81\') dan Saddil Ramdani (69\'). Akan tetapi, perjuangan anak asuhan Indra Sjafri patut diacungi jempol. Semangat para skuad Garuda Nusantara tak pantang menyerah meski sebelumnya sudah tertinggal jauh 1-6 dari Qatar. Buruknya lini pertahanan Indonesia disebut-sebut menjadi penyebab kekalahan kali ini. Hal itu diakui oleh sang arsitek Indonesia U-19, Indra Sjafri. Bahkan, pelatih asal Sumatera Barat itu tak ragu menyebut ada pemain belakang yang kerap melakukan kesalahan dalam laga tersebut. Pemain itu adalah Nurhidayat Haris yang merupakan kapten tim. Namun, Indra mengakui, Nurhidayat sempat berusahan untuk menebus kesalahan itu. Namun, usaha itu dinilai Indra malah menuntunnya melakukan kesalahan yang baru. \"Sebenarnya bukan organisasi pertahanan yang bermasalah, melainkan kesalahan dari salah satu individu. Seharusnya dia membuang bola, namun karena terlalu percaya diri sehingga salah mengontrolnya,\" ungkap Indra. \"Dari segi psikologis, ketika dia melakukan kesalahan, pasti akan mencoba memperbaikinya. Namun, dia malah kehilangan konsentrasi untuk bermain secara tim. Dan menjadi masalah untuk dia. Itulah kelemahan kami. Saya pastikan error yang terjadi di pertahan kami karena kesalahannya,\" sambungnya. Seperti diketahui, gawang Indonesia yang dikawal Muhammad Riyandi sudah kebobolan tiga gol saat babak pertama baru berjalan 24 menit. Faktor kesalahan individu pemain tersebut, membuat Indra merombak lini pertahanan dengan tembok tebal jelang melawan UAE U-19 besok. \"Kalau mental pemain down, saya akan meninggalkannya (mengganti). Karena saya masih memiliki empat center back yang sama bagusnya. Seperti Indra Mustafa yang bermain di Liga-1 bersma Persib Bandung, dia cukup bagus. Kadek Raditya juga sudah lama ikut,\" terangnya. Meski demikian, pelatih kelahiran Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada 2 Februari 1963 itu belum mengetahui apakah Nurhidayat akan dimainkan atau tidak dalam pertandingan selanjutnya. \"Lihat saja nanti,\" tutur Indra. Lebih lanjut, Indra juga menilai anak asuhnya terlalu terburu-buru untuk bisa memenangkan pertandingan. Alhasil, sikap itu dinilai Indra membuat pemain kerap membuat kesalahan. \"Para pemain ingin memenangi pertandingan dengan cepat. Namun, justru banyak kesalahan dilakukan dan akhirnya ada gol cepat. Di bawah tempo 10 menit saja, kita sudah kebobolan. Bahkan, dalam tempo 24 menit kita sudah kebobolan tiga gol,\" jelas Indra. (FIN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: