3 Tahun Tersandera di Suriah, Jurnalis Jepang Dibebaskan

3 Tahun Tersandera di Suriah, Jurnalis Jepang Dibebaskan

DAMASKUS - Seorang jurnalis lepas Jepang  bernama Jumpei Yasuda yang disandera di Suriah selama tiga tahun terakhir dibebaskan. Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga mengatakan kepada wartawan jika Jepang telah diinformasikan oleh pihak di Qatar bahwa seorang pria diyakini Jumpei Yasuda tengah berada di Turki. Perlu diketahui, Yasuda hilang pada bulan Juni 2015 lalu, setelah melakukan perjalanan dari Turki menuju Suriah demi  melaporkan perang saudara di negara tersebut.  Dia dilaporkan menjadi tahanan kelompok bernama Hayat Tahrir al-Sham (HTS). HTS yang dulunya dikenal sebagai Front al-Nusra, adalah kekuatan dominan di provinsi Idlib. Berbicara pada konferensi pers pada hari Selasa (23/10) kemarin, Suga mengatakan jika pejabat Jepang telah diberitahu bahwa pria yang diyakini bernama Jumpei Yasuda, menginap di sebuah fasilitas imigrasi di kota Turki Antakya, yang dekat dengan perbatasan dengan Idlib.  Menurut Yoshihide, selama identitasnya dalam konfirmasi, keberadaan Yasuda dilindungi oleh otoritas Turki. \"Dengan informasi yang kami terima, kami meyakini orang itu sangat mungkin adalah Yasuda,\" kata Yoshide Empat bulan yang lalu, sebuah video dirilis untuk menunjukkan keberadaan Yasuda. Video tersebut sempat disiarkan oleh saluran televisi Jepang dan berisikan pesan Yasuda kepada keluarganya di Negeri Sakura itu. \"Saya berharap semua keluarga baik-baik saja. Saya ingin bertemu kalian,” kata Yasuda dalam video tersebut. Sebelumnya, The Japan Times melaporkan kelompok tersebut telah mengeluarkan permintaan tebusan sebesar 10 juta dolar, untuk kebebasan Yasuda. Hanya saja, pemerintah Jepang menolak membayar uang tebusan untuk sandera. Qatar sendiri telah bekerja untuk membantu dalam upaya pembebasan sandera lain, yang ditahan oleh kelompok bersenjata oposisi di Suriah, termasuk jurnalis Amerika Peter Theo Curtis, yang dibebaskan oleh Front al-Nusra empat tahun silam. (ruf/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: