Ibas Bantah Tudingan Yulianis

Ibas Bantah Tudingan Yulianis

Soal Terima Uang USD 200 Ribu dari Perusahaan Nazaruddin JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono  (Ibas) kembali harus menyampaikan bantahan dirinya turut menerima aliran dana terkait kasus Hambalang. Pernyataan mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis terakhir menjadi pemicunya. Pernyataan mantan anak buah M Nazaruddin sebagai pemilik Permai Grup itu disampaikan usai bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, pada 14 Maret 2013 lalu. Saat itu, Yulianis menyatakan bahwa Ibas menerima uang USD 200 ribu dari Permai Grup. “Saya tidak mengenal Yulianis, saya juga tidak mengenal Mindo. Tuduhan tersebut sudah mencemarkan nama saya. Sudah saya katakan sebelumnya, 1.000 persen itu tidak benar,” tegas Ibas dalam keterangannya, kemarin (16/3). Mindo yang memiliki nama lengkap Mindo Rosalina Manulang juga merupakan mantan anak buah Nazaruddin. Dia merupakan terpidana kasus suap Wisma Atlet. Ibas menilai, tudingan-tudingan yang selama ini ditujukan kepadanya adalah  tuduhan lama yang terus diulang-ulang. Sumbernya juga tidak valid. “Saya sudah sering dituduh. Penuduhnya pun sudah tervonis dan diketahui. Uang Century, uang Hambalang, atau apa pun itu yang berhubungan dengan kasus-kasus yang selama ini beredar,” imbuh putra bungsu Presiden SBY tersebut. Berdasarkan dokumen catatan keuangan Permai Grup yang sebelumnya beredar secara luas, nama Ibas tertulis menerima uang sebesar USD 100 ribu pada 29 dan 30 April 2010. Yaitu, beberapa hari sebelum Kongres II Partai Demokrat di Bandung dihelat. Ibas menegaskan bahwa sebagai ketua steering committee (SC) Kongres PD, dirinya tidak menerima uang apa pun. “Justru saya ingin tahu siapa yang dimaksud dan siapa yang mengatasnamakan saya bila benar uang itu diatasnamakan saya. Saya banyak diam bukan berarti tidak bisa bersuara dan menuntut keadilan atas upaya-upaya yang merusak nama baik saya,” tandasnya. Ibas lalu menyampaikan kecurigaannya, yaitu bahwa ada kepentingan politik di balik tudingan-tudingan yang dialamatkan kepada dirinya. “Saya bertanya-tanya, ada kepentingan politik besar apa di balik isu-isu ini yang menginginkan saya masuk dalam pusaran,” sergahnya. Terpisah, Jubir KPK Johan Budi meminta agar Yulianis menyampaikan secara resmi data yang diketahuinya. Dia menjamin kalau lembaganya bakal melakukan validasi atas data yang dimiliki Yulianis. Jika semua benar, Johan memastikan KPK tak punya beban atau masalah mengusut ke keluarga presiden. “Harus dipahami, pengakuan tidak selalu benar. Semua akan divalidasi sejauh mana tingkat akurasi informasi atau kelengkapan data itu,” terang Johan. Sebelumnya, Yulianis menuding Ibas pernah mendapatkan uang sebesar USD 200 ribu terkait kongres Partai Demokrat 2010 lalu. Meski demikian, Yulianis memastikan kalau uang tersebut bukan dari uang proyek Hambalang. (dyn/dim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: